Dalam sebuah postingan di X pada 29 Januari, Elon Musk mengatakan perusahaannya telah menanamkan sebuah chip ke dalam otak seseorang dan pasien tersebut dalam kondisi pemulihan yang baik. Neuralink sedang mengembangkan implan otak yang akan membantu pasien lumpuh parah menggunakan sinyal saraf untuk mengendalikan teknologi eksternal.
Neuralink akan mulai merekrut pasien untuk uji klinis manusia pada musim gugur 2023 setelah menerima persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melakukan penelitian pada Mei 2023, menurut sebuah posting blog.
Musk mengatakan produk pertama Neuralink disebut Telepati.
Jika teknologi ini berfungsi sebagaimana mestinya, pasien dengan penyakit degeneratif serius seperti amiotrofik lateral sklerosis (ALS) suatu hari nanti dapat berkomunikasi atau mengakses media sosial dengan menggunakan pikiran mereka untuk menggerakkan kursor dan mengetik.
"Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik super atau juru lelang," tulis Musk. " Itulah tujuan kami."
Fisikawan jenius asal Inggris, Stephen Hawking, juga harus hidup dengan ALS sejak usia 21 tahun dan hidupnya bergantung pada kursi roda. Ia meninggal dunia pada 14 Maret 2018, di usia 76 tahun.
Uji klinis pada manusia hanyalah satu langkah dalam perjalanan Neuralink menuju komersialisasi. Perusahaan alat kesehatan harus melalui beberapa putaran pengumpulan data keamanan dan uji stres sebelum mendapatkan persetujuan akhir dari FDA.
Neuralink belum mengungkapkan berapa banyak pasien yang akan dilibatkan dalam uji coba awal pada manusia. Sebagai bagian dari industri antarmuka otak-komputer (BCIs) yang sedang berkembang, Neuralink mungkin merupakan perusahaan paling terkenal di bidangnya berkat popularitas Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX.
BCI adalah sistem yang mendekode sinyal otak dan menerjemahkannya menjadi perintah untuk teknologi eksternal. Beberapa perusahaan seperti Synchron, Precision Neuroscience, Paradromics, dan Blackrock Neurotech juga telah menciptakan sistem dengan kemampuan ini.
Paradromics berencana meluncurkan uji coba manusia pertamanya pada paruh pertama tahun ini. Precision Neuroscience telah melakukan uji klinis manusia pertamanya tahun lalu. Seorang pasien yang menerima BCI Synchron menggunakannya untuk mengunggah postingan dari akun Twitter CEO Tom Oxley pada tahun 2021.
Tidak jelas perusahaan mana yang pertama kali memasarkannya.
(Menurut CNBC)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)