Semua jenis roti, termasuk roti putih, mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan pola makan Anda. Selain kaya akan zat besi, serat, dan vitamin B, roti juga mengandung protein, kalsium, vitamin B1, mangan, dan seng dalam jumlah yang sangat tinggi. Roti putih juga merupakan sumber folat yang signifikan. Roti gandum utuh atau roti hitam khususnya lebih sehat.
Namun, apa yang akan terjadi pada tubuh Anda jika Anda makan roti setiap hari?
Makan roti dengan lemak sehat seperti selai kacang atau beberapa potong alpukat atau protein rendah lemak seperti ayam, daging rendah lemak, telur dan Anda tidak perlu khawatir tentang lonjakan gula darah.
Foto: AI
Orang dengan sindrom auto-brewery mungkin memiliki masalah
Dr. Mickey Mehta, pakar kesehatan holistik terkemuka di India, dan juga seorang penulis dan pembicara di Harvard Medical School, (AS), menyarankan: Berhati-hatilah saat makan roti!
Dalam unggahan media sosial baru-baru ini, Dr. Mehta menulis: Tidak bisa hidup tanpa sepotong roti setiap pagi? Boleh saja, tapi setidaknya cobalah untuk menguranginya, terutama jika Anda memiliki sindrom auto-alkohol.
Roti dapat menyebabkan sindrom auto-alkohol ketika strain ragi tertentu (seperti Saccharomyces cerevisiae atau Candida) tumbuh berlebihan di dalam usus. Ketika seseorang dengan sindrom ini mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, seperti roti, pasta, atau camilan manis, ragi tersebut akan memfermentasi karbohidrat tersebut menjadi etanol, yang menyebabkan gejala-gejala seperti pusing, kelelahan, dan bahkan keracunan alkohol tanpa pernah mengonsumsi alkohol.
Bahaya tak terduga dari mengenakan pakaian ketat
Sindrom auto-alkohol sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti penyalahgunaan antibiotik (yang mengganggu flora usus), diabetes, masalah hati, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita kondisi ini sebaiknya membatasi asupan sirup jagung fruktosa tinggi, roti putih, pasta, nasi putih, tepung terigu, keripik kentang, kerupuk, minuman manis, dan jus buah.
Roti dapat menyebabkan lonjakan gula darah
Meskipun roti menyediakan banyak nutrisi, roti tetap merupakan makanan karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah, menurut para dokter di Harvard TH Chan School of Public Health (AS). Semakin rendah kandungan serat pada roti, seperti roti putih, semakin tinggi indeks glikemiknya.
Namun, jika Anda mengonsumsi roti dengan lemak sehat seperti selai kacang atau beberapa potong alpukat, atau protein rendah lemak seperti ayam, daging tanpa lemak, dan telur, Anda tidak perlu khawatir akan lonjakan gula darah. Makanan-makanan ini membantu memperlambat pencernaan dan menstabilkan gula darah, yang sangat penting bagi penderita diabetes, menurut situs berita kesehatan Eating Well.
Sumber: https://thanhnien.vn/sang-nao-cung-lam-o-banh-mi-bac-si-noi-gi-18525050522445471.htm
Komentar (0)