Roket AIR-2 Genie era Perang Dingin yang mampu membawa hulu ledak nuklir ditemukan di garasi Washington, tetapi tidak menimbulkan bahaya.
Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat menerima telepon dari seorang warga Bellevue, Washington, akhir pekan lalu, yang meminta sumbangan sebuah roket untuk dipamerkan. Pihak museum kemudian menghubungi polisi setempat dan meminta mereka untuk memeriksa roket tersebut.
Polisi Bellevue mengirim regu penjinak bom ke garasi pria itu dan menemukan bahwa itu adalah Douglas AIR-2 Genie, roket udara-ke-udara yang mampu membawa hulu ledak nuklir 1,5 kiloton yang dikembangkan oleh Amerika Serikat selama Perang Dingin.
Namun, roket itu tidak dilengkapi hulu ledak atau bahan bakar, sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi publik. "Itu hanyalah tangki bahan bakar kosong," kata Seth Tyler, juru bicara Departemen Kepolisian Bellevue.
Roket Douglas AIR-2 Genie ditemukan di sebuah rumah di negara bagian Washington, AS pada 3 Februari. Foto: Departemen Kepolisian Bellevue
Foto-foto yang dirilis oleh kepolisian Bellevue menunjukkan roket tersebut ditemukan berkarat, tetapi tanda-tanda di badannya masih terbaca. Orang yang menyumbangkan roket tersebut mengatakan bahwa roket itu milik tetangga yang telah meninggal, dan menambahkan bahwa ia membelinya di sebuah lelang.
"Karena roket tersebut tidak lagi beroperasi dan militer tidak meminta pengembaliannya, kami memutuskan untuk meninggalkannya di garasi untuk direstorasi sebelum memajangnya di museum," kata Departemen Kepolisian Bellevue dalam sebuah pernyataan.
AIR-2 Genie dikembangkan oleh Douglas Aircraft Corporation pada tahun 1954 dan diluncurkan tiga tahun kemudian, sebagai senjata udara-ke-udara berhulu ledak nuklir pertama di dunia .
Selama periode ini, Uni Soviet baru saja berhasil mengembangkan pesawat pengebom Tu-4, yang dapat membawa bom nuklir ke daratan Amerika Serikat. Angkatan Udara AS saat itu hanya memiliki pesawat tempur era Perang Dunia II yang dilengkapi dengan meriam dan senapan mesin, sehingga sangat sulit untuk menembak jatuh pesawat pengebom musuh. Meluncurkan serangkaian roket tanpa pemandu ke pesawat Soviet juga tidak memungkinkan, sementara rudal antipesawat berpemandu masih dalam tahap awal.
Roket AIR-2 Genie dibangun dengan keyakinan bahwa ledakan nuklir di langit akan menciptakan radius penghancuran yang besar, menghancurkan pesawat pengebom musuh tanpa memerlukan akurasi yang ekstrim.
Roket ini dilengkapi mesin berbahan bakar padat, dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 3,3 (lebih dari 4.000 km/jam), dan memiliki jangkauan hampir 10 km. AIR-2 Genie diperlengkapi untuk Angkatan Darat AS dan Kanada selama Perang Dingin dan dianggap sebagai roket pencegat terkuat yang pernah dimiliki Angkatan Udara AS.
Roket ini hanya diuji coba sekali di laut pada tahun 1957 dan produksinya dihentikan pada tahun 1962. Sebanyak 1.000 roket AIR-2 Genie telah dibuat. Angkatan Udara AS memensiunkan roket AIR-2 Genie terakhir pada tahun 1985.
Pham Giang (Menurut Business Insider, Seattle Times )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)