Ekonomi swasta: Momentum terobosan dan aspirasi untuk mencapai ketinggian baru

Hanoi bertekad untuk melakukan reformasi dan inovasi yang kuat, menciptakan kondisi yang paling menguntungkan bagi ekonomi swasta untuk membuat terobosan, layak menjadi kekuatan pendorong yang penting, berkontribusi dalam mewujudkan aspirasi pembangunan nasional.

Banyak keuntungan pengembangan, kualitas berjalan seiring dengan kuantitas

Menurut Komite Rakyat Hanoi, dalam 8 bulan pertama tahun 2025, Hanoi telah mendirikan lebih dari 18.000 perusahaan baru dengan total modal terdaftar lebih dari 180.000 miliar VND. Sektor bisnis rumah tangga juga mengalami percepatan yang kuat ketika jumlah rumah tangga yang beralih menjadi perusahaan meningkat 3-4 kali lipat dibandingkan sebelumnya, dengan total yang diharapkan sekitar 10.000 rumah tangga untuk sepanjang tahun. Wakil Ketua Komite Rakyat Hanoi Truong Viet Dung mengatakan bahwa Hanoi bertujuan untuk memiliki sekitar 230.000 perusahaan aktual yang beroperasi pada akhir tahun 2025, setara dengan tingkat 27 perusahaan per 1.000 orang. Bersamaan dengan itu, sektor ekonomi swasta akan berkontribusi 50-55% dari produk lokal bruto (PDRB), yang diperkirakan sekitar 31,8 - 35 miliar USD, menciptakan lapangan kerja bagi 55 - 60% angkatan kerja.

Bapak Truong Viet Dung mengutip banyak contoh nyata tentang vitalitas sektor swasta di ibu kota, seperti desa tembikar Bat Trang dengan para perajin muda yang menggabungkan kerajinan tradisional dan teknologi cetak 3D, menciptakan produk untuk diekspor ke Eropa. Di Taman Teknologi Tinggi Hoa Lac, tim insinyur meneliti solusi kecerdasan buatan untuk kesehatan masyarakat, dan secara bertahap menaklukkan pasar internasional. Menurut Bapak Truong Viet Dung, semua ini menggambarkan ketahanan komunitas bisnis, mulai dari usaha kecil dan menengah hingga perusahaan besar. Merekalah yang menciptakan "pembuluh darah" yang memelihara identitas ekonomi baru Hanoi.

Dalam 8 bulan pertama tahun 2025, Hanoi telah mendirikan lebih dari 18.000 perusahaan baru. (Foto: TL)

Menurut Prof. Dr. Hoang Van Cuong, Wakil Ketua Dewan Profesor Negara, Anggota Majelis Nasional ke-15, dan Anggota Dewan Penasihat Kebijakan Perdana Menteri, Hanoi memiliki banyak keunggulan bagi pengembangan perusahaan swasta, seperti posisi geopolitik dan diplomatik, karena menjadi pusat pengembangan seluruh wilayah Utara. Pasar Hanoi merupakan yang terbesar kedua di negara ini dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa, sebagian besar berpenghasilan tinggi, serta sumber daya manusia yang baik dan potensi besar di bidang sains dan teknologi. Namun, Prof. Dr. Hoang Van Cuong menekankan bahwa perusahaan swasta di Hanoi tidak hanya harus mengejar kuantitas, tetapi juga berfokus pada daya tarik dan pengembangan kualitas, serta menjadi pelopor dalam penerapan dan transfer sains dan teknologi.

Mendampingi dan menciptakan lingkungan yang paling mendukung

Menurut Wakil Ketua Komite Rakyat Hanoi, Truong Viet Dung, segera setelah Resolusi 68-NQ/TW Politbiro dikeluarkan, Hanoi segera mengambil tindakan untuk mewujudkan kebijakan Partai dan Negara. Pada 3 Juli 2025, Komite Partai Hanoi menerbitkan Rencana Aksi No. 348-KH/TU, yang menetapkan tujuan spesifik untuk tahun 2025, periode 2026-2030, dan visi hingga 2045, beserta 88 tugas utama untuk mengembangkan ekonomi swasta sesuai dengan karakteristik ibu kota. Atas dasar tersebut, Komite Rakyat Hanoi menerbitkan Rencana No. 196/KH-UBND, yang menugaskan 105 tugas kepada departemen, cabang, sektor, dan Komite Rakyat di distrik, komune, dan kelurahan, sesuai dengan prinsip "5 jelas": orang yang jelas, pekerjaan yang jelas, tanggung jawab yang jelas, waktu yang jelas, dan hasil yang jelas.

Hanoi telah memiliki banyak solusi untuk mendukung komunitas bisnis, seperti: memangkas prosedur administratif secara drastis; melengkapi dan menyempurnakan perencanaan, serta bersikap terbuka, transparan, dan setara dalam mengundang investasi dalam proyek. Pada saat yang sama, Hanoi juga mempromosikan tiga terobosan strategis, yaitu: lembaga yang lebih terbuka, infrastruktur yang lebih terintegrasi, sumber daya manusia yang lebih memenuhi persyaratan pembangunan baru; meningkatkan dialog dan mendengarkan aspirasi bisnis. Kota ini juga telah mengeluarkan lebih dari 80 kebijakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) pada periode 2026-2030, dengan fokus pada tata kelola, infrastruktur produksi, dukungan ekosistem startup kreatif, insentif pajak, dan dukungan finansial bagi bisnis di bidang sains dan teknologi utama.

Sebelumnya, pada 4 Agustus, saat berbicara dalam rapat dengan Komite Pengarah Nasional untuk implementasi Resolusi No. 68-NQ/TW Politbiro, Ketua Komite Rakyat Hanoi, Tran Sy Thanh, menyampaikan bahwa Hanoi telah mendorong desentralisasi dan pendelegasian wewenang kepada daerah, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), terutama program dukungan pelatihan, konsultasi, dan startup, serta menerapkan program promosi yang terarah untuk mendorong permintaan domestik. Hanoi telah mendukung pembentukan usaha baru dan membantu ribuan usaha dalam transformasi digital. Pelatihan tentang startup dan transformasi digital juga telah diselenggarakan.

Ketua Komite Rakyat Hanoi, Tran Sy Thanh, menegaskan: "Mengembangkan sektor ekonomi swasta bukan sekadar tugas pembangunan ekonomi, tetapi juga tuntutan politik untuk mewujudkan aspirasi pembangunan nasional." Hanoi bertekad untuk melakukan reformasi dan inovasi agar sektor ekonomi swasta dapat membuat terobosan, layak menjadi penggerak utama, dan menegaskan komitmennya untuk mendampingi dunia usaha dan wirausaha dengan semangat siap berkreasi dan melayani demi kebaikan bersama.

Sumber: https://thoidai.com.vn/kinh-te-tu-nhan-dong-luc-but-pha-va-khat-vong-vuon-tam-216151.html