(Ilustrasi: AI)
Tidak menerima "keheningan"
Pada suatu sore yang hujan di bulan Juni, di sebuah rumah kecil di kota Ben Luc, distrik Ben Luc, provinsi Long An , Ibu Le Thi Thu duduk di dekat jendela sambil membaca koran. Di usianya yang lebih dari 50 tahun, beliau masih mempertahankan kebiasaan memperbarui informasi melalui pers setiap hari, yang darinya beliau memahami dan merenungkan apa yang terjadi dalam hidup.
"Saya membaca koran bukan untuk hiburan. Saya ingin tahu bagaimana masyarakat berubah dan bagaimana negara saya berkembang. Ada artikel-artikel yang saya ingat selamanya setelah membacanya karena saya belajar dan memahami banyak hal menarik dan berharga," ujar Ibu Thu perlahan.
Artikel-artikel yang menarik minatnya selalu berupa laporan investigasi , terkadang tentang manipulasi tanah, terkadang tentang jaringan kriminal yang canggih.
"Gaya penulisannya tidak lembut atau lembek, tetapi sangat nyata. Rasanya menyakitkan, tetapi juga membuat saya percaya bahwa kesalahan tidak akan dirahasiakan atau dilupakan," tambah Ibu Thu.
Bapak Le Van Phuong, warga Kelurahan Nhi Thanh, Kecamatan Thu Thua, masih mempertahankan kebiasaan membaca koran setiap pagi. Baginya, pers adalah saluran yang secara jujur mencerminkan urat nadi masyarakat. "Pers tidak hanya merefleksikan tetapi juga mengkritik dan memantau masyarakat," komentar Bapak Phuong.
Ia meyakini bahwa liputan investigasi berkontribusi dalam mengungkap kebenaran, dan mendesak instansi terkait untuk menyelidiki dan menangani kasus tersebut. Ia mengibaratkan liputan investigasi sebagai pedang tajam untuk melindungi dan membangun Partai, memperbaiki aparatur, memelihara kebaikan, kebaikan, kemanusiaan, serta menangkal kejahatan dan ketidakadilan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Berbeda dengan genre lain, liputan investigasi merupakan perjalanan yang panjang dan menantang. Penulis tidak hanya mengumpulkan informasi, tetapi juga diam-diam menembus, mendengarkan dengan sabar, menyaring, dan menghubungkan potongan-potongan kebenaran.
Untuk waktu yang lama, pelaporan investigasi tidak hanya menjadi genre jurnalisme tetapi juga simbol keberanian dan tekad dalam mencari kebenaran.
Seorang jurnalis berpengalaman yang telah menangani puluhan investigasi besar maupun kecil berbagi: "Jurnalisme investigasi itu seperti berjalan di atas tali. Kita harus menjaga keseimbangan antara informasi dan emosi, serta memiliki keberanian untuk tidak jatuh ketika menghadapi kesulitan atau godaan."
Wartawan ini mengatakan bahwa ada kasus-kasus di mana dibutuhkan waktu setengah tahun untuk mendapatkan akses ke sumber informasi pertama. Terkadang ia harus menyamar dan tinggal di rumah kos yang buruk untuk menyusup.
Dan ada kalanya saya harus menghapus semua jejak dan berhenti menghubungi keluarga untuk sementara waktu demi memastikan keselamatan saya dan rekan-rekan saya. "Namun, ketika saya melihat para korban yang telah berada di sana selama bertahun-tahun bersuara, ketika kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan, saya merasa semua itu sepadan," aku sang jurnalis.
Untuk melakukan liputan investigasi, tekanan yang dihadapi jurnalis tidaklah kecil. Mereka harus menghadapi risiko hukum, ancaman dari subjek yang terekspos, dan terkadang kesalahpahaman dari rekan kerja, agensi manajemen, dan publik.
Selain itu, satu detail yang salah atau satu informasi yang belum diverifikasi secara menyeluruh dapat menyebabkan seluruh pekerjaan menjadi gagal, bahkan memengaruhi bukan hanya satu individu tetapi juga satu unit atau organisasi.
Keberanian dan tanggung jawab
Liputan investigasi memang "keras", tetapi menumbuhkan keyakinan yang mendalam terhadap profesi ini. Seringkali, sebuah artikel investigasi dapat mengubah kebijakan menjadi lebih baik atau membantu orang yang tidak bersalah dibebaskan dan keadilan ditegakkan.
Liputan investigasi adalah demonstrasi yang jelas dan luar biasa dari upaya, keberanian, dan nurani profesional. Itulah saatnya jurnalis memilih untuk melangkah ke dalam kegelapan demi membawa terang, ketika mereka tidak tinggal diam menghadapi ketidakadilan, tidak mengabaikan penderitaan orang lain.
Pelaporan investigasi juga merupakan suara dari mereka yang kurang beruntung dan garda terdepan dalam mendukung keadilan dan mengusir kejahatan.
Ketika sudut-sudut gelap dan kebenaran terungkap, kekuatan pelaporan investigasi dalam jurnalisme semakin ditegaskan.
Di era perkembangan sains dan teknologi, banyak informasi yang terganggu, terdistorsi, dan berita palsu menyebar dengan cepat dan luas di media sosial. Oleh karena itu, jurnalisme investigasi yang serius dibutuhkan. Mereka adalah angin segar yang menyapu debu, membantu orang-orang menentukan benar-salah, benar-salah, baik-buruk.
Agar jurnalisme investigasi dapat berkembang, lingkungan media yang sehat, mekanisme untuk melindungi jurnalis baik secara hukum maupun mental, dan penghormatan terhadap hak-hak profesional mereka sangatlah penting.
Selain itu, kantor berita perlu membangun ekosistem profesional yang solid, tempat para jurnalis dan reporter investigasi terlatih dengan baik, didukung, dan diakui atas upaya dan intelijen mereka.
Di sisi lain, setiap wartawan harus menjunjung tinggi rasa tanggung jawab dan etika, belajar dan berlatih secara teratur untuk meningkatkan keterampilan profesional guna memenuhi tuntutan perkembangan.
Suara pers yang bertanggung jawab melalui kerja-kerja investigasi yang serius dan menyeluruh adalah api yang menerangi kebenaran dan memelihara kepercayaan masyarakat.
Melindungi kebenaran dan keadilan bukan saja kekuatan tetapi juga misi suci seorang jurnalis sejati.
Vu Quang
Sumber: https://baolongan.vn/phong-su-dieu-tra-hanh-trinh-lang-le-di-tim-su-that-a197278.html
Komentar (0)