Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang menjelaskan masalah yang menjadi perhatian para delegasi mengenai pelaksanaan 3 Program Target Nasional. |
Memoderatori sesi tanya jawab, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue mengatakan bahwa melalui sintesis pendapat, terlihat banyak delegasi yang berminat dan menyatakan ketidaksabaran dan Majelis Nasional memutuskan untuk memasukkan 3 Program Target Nasional dalam Program Pengawasan Tertinggi Majelis Nasional.
Sesuai rencana, pada Sidang ke-6 Majelis Nasional ke-15 di bulan Oktober, Delegasi Pengawas akan melaporkan masalah ini kepada Majelis Nasional. Jika terdapat hal-hal yang perlu dimasukkan dalam Resolusi untuk memutuskan masalah yang diajukan oleh Pemerintah dan kementerian, Majelis Nasional akan mempertimbangkannya pada Sidang ke-6, beserta hasil pengawasannya, agar lebih lengkap dan menyeluruh.
Berikutnya, Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang menjelaskan isu yang menjadi perhatian para delegasi terkait pelaksanaan 3 Program Target Nasional.
Berbicara pada sesi tanya jawab, Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang mengatakan bahwa Menteri dan Ketua Komite Etnis telah menjawab secara langsung, jujur, bertanggung jawab dan lengkap pendapat para deputi Majelis Nasional.
Terkait dengan Program Pengembangan Sosial Ekonomi bagi Masyarakat Etnis Minoritas dan Daerah Pegunungan, Wakil Perdana Menteri mengakui adanya kekurangan di hadapan Majelis Nasional dan masyarakat yang tinggal di daerah etnis minoritas dan pegunungan karena Program ini dan dua Program Target Nasional lainnya dilaksanakan secara lambat.
Wakil Perdana Menteri mengatakan bahwa menurut data, hingga 31 Mei 2023, modal tahun 2022 untuk program ini baru mencapai 58,49% dari modal investasi pembangunan, dan modal tahun 2023 baru mencapai 17,01% dari modal investasi pembangunan.
Kita hanya punya waktu 2,5 tahun lagi untuk melaksanakan fase 1 proyek ini. Terlebih lagi, banyak etnis minoritas yang diuntungkan dari program ini tinggal di perbatasan dan pagar negara, dan menghadapi banyak kesulitan untuk melestarikan setiap jengkal tanah suci Tanah Air.
Wakil Perdana Menteri menunjukkan adanya beberapa masalah utama dalam pelaksanaan program ini. Pertama, jumlah dokumen yang diterbitkan sangat banyak. Program Target Nasional untuk Pembangunan Sosial-Ekonomi Etnis Minoritas dan Daerah Pegunungan sendiri merupakan integrasi dari 118 kebijakan, 10 proyek, 22 subproyek, dan 55 komponen, yang berada di bawah pengelolaan 23 kementerian dan lembaga pusat, sehingga masih terdapat banyak tumpang tindih dan konflik.
Perdana Menteri telah menerbitkan Surat Edaran Resmi No. 71. Dalam lebih dari 2 bulan, 18/18 kementerian telah menerima 59 dokumen tanggapan, menyelesaikan 261/339 pertanyaan dari lembaga dan daerah. Mengenai isi yang tersisa, Pemerintah sedang mempersiapkan amandemen Keputusan No. 27, penerbitan, dan penyesuaian sejumlah surat edaran.
Amandemen Peraturan Pemerintah Nomor 27 sedang diupayakan dengan segera. Hari ini, Pemerintah akan menugaskan Kementerian Perencanaan dan Investasi untuk mensintesis dan menjelaskan laporan Pemerintah, dengan harapan dapat diterbitkan sebelum 15 Juni.
Realitas di tingkat daerah juga menunjukkan bahwa daerah tidak dapat mencairkan modal pusat dalam jumlah besar, tetapi dapat mencairkan modal pendamping daerah dalam jumlah besar, hal ini menunjukkan bahwa regulasi masih rumit dan menimbulkan kesulitan, sehingga dengan dicabutnya regulasi tersebut akan memberikan dampak yang baik.
Di waktu mendatang, dengan perhatian delegasi Majelis Nasional, Pemerintah akan terus mendorong penghapusan dan penyelesaian landasan hukum yang kuat sehingga Program tersebut dapat dicairkan sesuai kebutuhan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)