Gadis itu dilempari tomat sedemikian rupa sehingga pakaiannya kotor dan rambutnya basah.
Ada banyak penjelasan tentang lahirnya Pasar Chuong, termasuk kisah yang berkaitan dengan pemberontakan Lam Son. Suatu ketika, para pemberontak dikejar oleh penjajah Ming hingga ke tepi Sungai Hoang dan tidak punya jalan untuk mundur. Untuk menyembunyikan para pemberontak, penduduk desa berkumpul di tepi sungai untuk mengadakan pasar.
Para jenderal dan prajurit menyamar sebagai petani, dan senjata mereka disembunyikan di tumpukan sayuran dan kios. Ketika pasukan musuh tiba, mereka melihat pasar yang ramai dan lengah. Memanfaatkan ketidakwaspadaan musuh, jenderal yang memimpin melancarkan serangan balik. Dengan solidaritas dan kecerdasan tentara dan rakyat, musuh berhasil dikalahkan. Berterima kasih atas bantuan penduduk desa, raja memberi mereka banyak emas, perak, beras, dan jagung sebagai hadiah yang berlimpah.
Sejak saat itu, untuk memperingati peristiwa ini, setiap tahun masyarakat menyelenggarakan pasar Chuong pada hari ke-6 Tahun Baru Imlek dengan pertarungan tiruan sebagai fitur budaya tradisional.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)