Senator bipartisan AS tetap berselisih pendapat mengenai rancangan undang-undang pengeluaran untuk enam bulan ke depan, yang membuat pemerintah berisiko ditutup mulai 15 Maret.

Pemimpin Senat Demokrat AS Chuck Schumer
Surat kabar The Hill pada tanggal 13 Maret mengutip senator Demokrat AS yang mengatakan mereka tidak akan memberikan suara mendukung RUU pengeluaran untuk 6 bulan ke depan yang akan meningkatkan anggaran pertahanan dan mengurangi program lainnya.
Partai Demokrat menuntut agar DPR memberikan suara terlebih dahulu pada rancangan undang-undang pengeluaran sementara 30 hari, yang memberikan negosiator bipartisan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan pada rancangan undang-undang pengeluaran enam bulan senilai $1,7 triliun.
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan senator partainya tidak akan memberikan suara untuk meloloskan RUU yang disahkan DPR, setidaknya untuk saat ini.
"Partai Republik mengambil jalur partisan, menyusun resolusi mereka tanpa masukan dari anggota Kongres dari Partai Demokrat. Karena alasan itu, Partai Republik tidak memiliki cukup suara di Senat untuk memicu pemungutan suara atas resolusi DPR," ujarnya.
Di 'kubu kuat' yang mendukung Tuan Trump, suara-suara ketidakpuasan telah terdengar.
Kegagalan meloloskan RUU anggaran akan menyebabkan pemerintah AS tutup pada 15 Maret. Sebelumnya, pada 11 Maret, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan RUU anggaran berdurasi enam bulan, yang juga merupakan sisa waktu tahun fiskal berjalan.
Mayoritas anggota Partai Republik mendukung RUU tersebut, sementara anggota Partai Demokrat menentangnya. Namun, seorang anggota Partai Republik, Thomas Massie, menentangnya, dan seorang anggota Partai Demokrat, Jared Golden, mendukungnya.
RUU tersebut kemudian akan diajukan ke Senat, di mana Partai Republik memegang mayoritas 53-47. Namun, selain dukungan Partai Republik, RUU tersebut membutuhkan dukungan setidaknya delapan anggota Partai Demokrat.
Pada tanggal 9 Maret, Presiden Donald Trump meminta semua anggota parlemen Republik untuk memberikan suara mendukung, dan menambahkan bahwa "tidak boleh ada perbedaan pendapat."
Jika RUU belanja disahkan hingga akhir tahun fiskal pada tanggal 30 September 2025, pemerintah AS akan memiliki kondisi untuk melaksanakan banyak prioritas kebijakan Trump, termasuk memperpanjang kebijakan pemotongan pajak.
Belum jelas apa yang akan dilakukan Partai Republik selanjutnya. Pemimpin Mayoritas Senat, John Thune, belum menutup kemungkinan untuk meloloskan RUU anggaran sementara.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/phe-dan-chu-khong-nhuong-bo-chinh-phu-cua-ong-trump-co-nguy-co-dong-cua-185250313075954378.htm
Komentar (0)