Selama kampanye pemilihannya, Presiden AS Donald Trump berulang kali menegaskan bahwa ia akan mengakhiri perang di Ukraina sebelum ia menjabat.
Dalam segmen wawancara "Full Measure" yang ditayangkan pada 15 Maret, Trump ditanya tentang janji kampanyenya untuk menyelesaikan konflik di Ukraina dalam 24 jam. "Yah, saya bercanda ketika mengatakan itu. Saya sungguh-sungguh, saya ingin menyelesaikannya, dan saya yakin saya akan berhasil," kata Trump.
Menurut AP, pengakuan ini jarang sekali dari Tuan Trump. Selama kampanye pemilu, Tuan Trump dengan yakin menyatakan bahwa ia akan segera menghubungi pejabat Rusia dan Ukraina agar kedua belah pihak dapat duduk bersama dan merundingkan penyelesaian konflik.
Presiden AS Donald Trump di sebuah acara di Florida pada bulan Juni 2024
Dalam wawancara yang sama, Tn. Trump ditanya apa yang akan ia lakukan jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata. "Itu akan menjadi berita buruk bagi dunia karena begitu banyak orang yang sekarat. Tapi saya rasa dia akan setuju. Saya rasa saya cukup mengenalnya," jawab Presiden AS tersebut.
Prospek gencatan senjata di Ukraina telah menunjukkan tanda-tanda optimisme dalam beberapa hari terakhir setelah Putin menyatakan dukungannya terhadap proposal perdamaian . Namun, pemimpin Rusia tersebut juga menetapkan persyaratan bagi Ukraina dan Barat.
Dalam perkembangan lainnya, pada 15 Maret, Trump mengumumkan penunjukan Joseph Keith Kellogg sebagai utusan khusus untuk Ukraina. "Sebagai pakar militer , Kellogg akan bekerja langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Ukraina. Beliau mengenal mereka dengan baik dan kedua belah pihak memiliki hubungan kerja yang sangat baik," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/ong-trump-thua-nhan-noi-dua-khi-tuyen-bo-cham-dut-xung-dot-ukraine-trong-24-gio-185250316100411189.htm
Komentar (0)