Presiden AS Donald Trump pada 13 Maret mengancam akan mengenakan pajak 200% pada minuman beralkohol yang diimpor dari negara-negara Uni Eropa (UE) sebagai tanggapan terhadap pajak Eropa terhadap anggur Amerika.
"Uni Eropa baru saja mengenakan tarif 50% untuk wiski Amerika. Jika perintah ini tidak segera dicabut, Amerika Serikat akan segera mengenakan tarif 200% untuk semua anggur, sampanye, dan produk alkohol lainnya dari Prancis dan negara-negara lain di Uni Eropa. Ini akan menjadi hal yang baik bagi bisnis anggur dan sampanye di Amerika Serikat," tulis Trump di jejaring sosial Truth Social pada 13 Maret.
Dalam artikel di atas, Tn. Trump mengkritik Uni Eropa sebagai "didirikan semata-mata untuk tujuan mengambil keuntungan dari Amerika Serikat".
Tarif Trump atas impor logam mulai berlaku, Uni Eropa segera membalas
Uni Eropa belum menanggapi unggahan terbaru Presiden Trump. Sebelumnya pada 12 Maret, Uni Eropa mengumumkan akan mengenakan tarif senilai $28 miliar atas produk impor dari AS, sebagai tanggapan atas tarif impor AS atas aluminium dan baja, termasuk pengumuman pajak 50% untuk minuman beralkohol di AS.
Pada tahun 2018, Eropa mengenakan pajak sebesar 25% untuk minuman beralkohol dari AS. Pada Juni 2021, pajak tersebut meningkat menjadi 50%, setelah itu kedua belah pihak sepakat untuk menangguhkan pajak tersebut hingga 31 Maret 2025.
Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada 11 Maret
Pemberlakuan kembali tarif pada minuman keras membuat pelaku industri khawatir tentang dampaknya terhadap perusahaan Eropa yang terlibat dalam produksi anggur AS, dampaknya terhadap perusahaan AS yang berinvestasi di industri anggur Eropa, dan ancaman terhadap pekerjaan di daerah pedesaan penghasil anggur.
Komisi Eropa mengatakan masih ada ruang untuk negosiasi dan menekankan bahwa tidak seorang pun akan diuntungkan dari kenaikan tarif.
Dalam perkembangan terkait kebijakan tarif Tuan Trump, CEO David Solomon dari Goldman Sachs, bank investasi multinasional terkenal di AS, mengatakan bahwa komunitas bisnis memahami apa yang ingin dilakukan Tuan Trump dengan keputusan tarifnya.
"Saat ini, komunitas bisnis menginginkan tarif yang lebih rendah di seluruh dunia . Ada ketidakpastian dan pasar harus menanggungnya, tetapi kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya," kata The Hill mengutip pernyataan Bapak Solomon pada 12 Maret. Bapak Solomon mengatakan bahwa bisnis pada umumnya masih menginginkan kepastian lebih dari pimpinan Gedung Putih.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-doa-danh-thue-200-len-do-uong-co-con-nhap-tu-chau-au-185250313195524682.htm
Komentar (0)