Fisikawan Amerika John Hopfield dan pakar AI Geoffrey Hinton dianugerahi Hadiah Nobel Fisika 2024 minggu ini. Dianggap sebagai "bapak AI", penelitian Hinton pada tahun 2012 meletakkan fondasi bagi jaringan saraf tiruan masa kini. Namun pada tahun 2023, ia meninggalkan Google untuk bergabung dengan kelompok kritikus yang menyuarakan kekhawatiran tentang teknologi tersebut.
"Bapak baptis" kecerdasan buatan (AI), ilmuwan komputer Geoffrey Hinton. Foto: AFP
Dalam wawancara dengan The New York Times tahun lalu tentang pengunduran dirinya sebagai wakil presiden dan insinyur di Google, Hinton mengatakan bahwa ia sebelumnya menganggap Google sebagai "pengelola sejati" teknologi canggih ini, hingga Microsoft bermitra dengan OpenAI untuk merilis model bahasa besar (LLM) OpenAI GPT-4, platform yang mendukung ChatGPT.
Meskipun ia tidak percaya AI telah mencapai puncaknya saat itu, ilmuwan komputer berusia 76 tahun itu mengatakan ia melihat janji dalam kesepakatan antara Microsoft dan OpenAI.
Sebelum meninggalkan Google dan bergabung dengan sejumlah tokoh ternama termasuk Elon Musk dalam menandatangani surat terbuka yang menyerukan penghentian sementara pengembangan AI, Hinton tampil di CBS News untuk memperingatkan bahwa dunia telah mencapai "titik kritis" dalam hal teknologi.
"Saya pikir sangat wajar jika orang-orang khawatir tentang masalah ini saat ini, meskipun hal itu baru akan terjadi dalam satu atau dua tahun," ujarnya kepada CBS saat itu.
Sekarang menjadi profesor emeritus di Universitas Toronto, Hinton telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa menurutnya AI dapat lepas dari kendali manusia kapan saja, dan jika hal itu terjadi, segala sesuatunya dapat menjadi kacau.
Dalam percakapan dengan Komite Nobel, ilmuwan komputer tersebut berkata: "Kita sedang menghadapi masalah tentang apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan. Saya berharap memiliki formula sederhana untuk membuat semuanya berjalan lancar. Tapi saya tidak punya."
Dianggap sebagai salah satu "pesimis" AI terkemuka karena pandangannya yang suram terhadap teknologi yang ia bantu ciptakan, Hinton mengatakan dalam pidatonya di Komite Nobel bahwa ia terkejut mengetahui bahwa ia telah memenangkan hadiah tersebut dan bahkan tidak tahu bahwa ia telah dinominasikan.
Ngoc Anh (menurut Futurisme)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nha-nghien-cuu-vua-gianh-giai-nobel-tung-roi-google-de-canh-bao-ve-moi-nguy-hiem-cua-ai-post316188.html
Komentar (0)