Indonesia telah menerbitkan "visa emas" pertamanya kepada Sam Altman hanya seminggu setelah program tersebut diumumkan. Menurut Slimy Karim, Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Indonesia, terdapat beberapa jenis visa emas yang tidak berbasis investasi/penanaman modal. Salah satunya adalah visa emas yang diberikan kepada tokoh-tokoh bergengsi dunia yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
“Dengan visa emas ini, kami berharap Altman dapat berkontribusi pada pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia,” ujar Bapak Karim.
Visa emas Altman berlaku selama 10 tahun. Dengan visa emas ini, para pebisnis Amerika akan mendapatkan pemeriksaan prioritas di bandara-bandara di seluruh negeri, serta masa tinggal yang lebih lama dan kemudahan masuk dan keluar.
Altman – yang mendirikan OpenAI bersama Elon Musk – mengunjungi Indonesia awal tahun ini sebagai bagian dari perjalanan bisnis ke beberapa kota besar di Asia, termasuk Beijing, Tokyo, Seoul, dan Singapura.
ChatGPT dari OpenAI menjadi viral saat diluncurkan pada akhir tahun 2022, berkat responsnya yang mirip manusia. Hanya dua bulan setelah peluncurannya, chatbot ini telah melampaui 100 juta pengguna.
Dalam surat terbuka baru-baru ini, Altman dan pemimpin teknologi lainnya memperingatkan bahwa AI menimbulkan risiko terhadap keberadaan manusia yang setara dengan perang nuklir dan menekankan bahwa mitigasi risiko harus menjadi prioritas global.
(Menurut CNBC)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)