Menurut businesswire.com, industri konstruksi memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,2% dari tahun 2024 hingga 2028.
Vietnam dan Indonesia adalah dua pasar dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, dengan Vietnam mencatat tingkat pertumbuhan sebesar 7,8%-8,2%.
Seiring dengan terobosan tersebut, penerapan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi dalam industri konstruksi juga membuka banyak peluang untuk mengoptimalkan proses.
Namun, sisi negatifnya adalah risiko serangan siber meningkat secara signifikan, terutama dalam sistem kontrol industri (ICS).
Grafik yang membandingkan persentase komputer ICS yang diserang malware di Asia Tenggara dan secara global pada Q1/2025. Industri konstruksi memimpin dengan tingkat serangan sebesar 32,9% di Asia Tenggara, jauh lebih tinggi daripada rata-rata global sebesar 22,4%. (Sumber: Kaspersky)
Menurut data terbaru dari Kaspersky, pada kuartal pertama tahun 2025, komputer ICS di industri konstruksi di Asia Tenggara menjadi target utama malware, meskipun sebagian besar serangan telah berhasil dicegah.
Asia Tenggara saat ini menempati peringkat kedua secara global dalam tingkat pemblokiran malware ICS dengan 29,1%. Di industri konstruksi saja, tingkat serangan komputer ICS di Asia Tenggara 1,5 kali lebih tinggi daripada rata-rata global. Sektor lain seperti manufaktur 1,3 kali lebih tinggi; otomatisasi bangunan, ketenagalistrikan, dan rekayasa integrasi sistem ICS 1,2 kali lebih tinggi.
Adrian Hia, Managing Director Asia Pasifik di Kaspersky, mengatakan bahwa digitalisasi industri konstruksi yang komprehensif – mulai dari pemantauan, logistik, hingga rantai pasokan – mendorong pertumbuhan pesat, tetapi juga menimbulkan risiko keamanan siber yang signifikan. Bisnis perlu berinvestasi serius dalam sistem keamanan, terus memperbarui lapisan pertahanan, dan meningkatkan ketahanan.
Kaspersky menyarankan agar bisnis di sektor konstruksi memandang keamanan siber bukan sebagai biaya, melainkan sebagai investasi yang diperlukan untuk melindungi aset, data, dan reputasi merek. Di masa depan yang semakin digital, perlindungan ICS sangat penting untuk membangun industri yang aman dan berkelanjutan.
Sumber: https://nld.com.vn/nganh-xay-dung-dan-dau-nguy-co-tan-cong-mang-ics-tai-dong-nam-a-196250711155824815.htm
Komentar (0)