Rusia tetapkan syarat untuk melanjutkan kesepakatan gandum

Mengenai kemungkinan dimulainya kembali inisiatif biji-bijian Laut Hitam, isu-isu berikut perlu dipertimbangkan: Pertama-tama, perlu untuk sepenuhnya melaksanakan kewajiban dalam kerangka memorandum Rusia-PBB tentang normalisasi ekspor pertanian domestik.

"Hingga saat ini, terlepas dari upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami belum melihat kemajuan dalam pencabutan pembatasan sanksi dari operator ekonomi yang terlibat dalam produksi dan ekspor, termasuk di bidang pembayaran bank, asuransi, logistik transportasi, dan pasokan suku cadang ke Rusia," ujar Alexey Polishchuk, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia yang bertanggung jawab atas Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), pada 2 November.

Implementasi kesepakatan gandum, sebuah perjanjian untuk memastikan koridor transportasi bagi kapal-kapal gandum dari Ukraina di Laut Hitam, ditandatangani pada Juli 2022. Namun, perjanjian tersebut telah berakhir dan tidak akan diperpanjang karena Rusia mengumumkan penarikannya dari perjanjian tersebut pada 18 Juli.

Kapal-kapal pengangkut gandum di pelabuhan Odessa, Ukraina. (Foto: Getty)

Terkait hal ini, Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa ketentuan perjanjian terkait Rusia tidak terpenuhi. Pemimpin Rusia tersebut berulang kali menunjukkan bahwa Barat mengekspor sebagian besar gandum Ukraina ke wilayah mereka, sementara tujuan utama perjanjian—untuk memasok gandum ke negara-negara miskin, termasuk negara-negara Afrika—tidak pernah terpenuhi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menekankan bahwa Moskow siap untuk kembali ke perjanjian tersebut tetapi hanya jika persyaratan yang terkait dengan Rusia dilaksanakan sepenuhnya.

Baik Ukraina maupun Rusia merupakan eksportir biji-bijian terbesar di dunia . Setelah Rusia menarik diri dari perjanjian biji-bijian, pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam tidak lagi terjamin.

Kong Anh (Sumber: TASS)

Sumber: https://vtc.vn/nga-neu-dieu-kien-de-noi-lai-thoa-thuan-ngu-coc-ar831496.html