Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Rusia membela keputusan menandatangani kesepakatan penempatan senjata nuklir di Belarus, Jerman sebut 'langkah yang salah'

Báo Quốc TếBáo Quốc Tế27/05/2023

[iklan_1]
Kedutaan Besar Rusia di Washington menegaskan bahwa Moskow dan Minsk berhak menjamin keamanan mereka melalui kerja sama militer-nuklir. Moskow juga menetapkan persyaratan bagi proses perdamaian dengan Ukraina.
Nga đưa vũ khí hạt nhân tới Belarus: Moscow chẳng quan tâm phương Tây nghĩ gì, xác nhận một hành động. (Nguồn: RT)
Rusia membela keputusannya untuk menandatangani perjanjian penempatan senjata nuklir di Belarus. (Sumber: RT)

Pada tanggal 26 Mei, Kedutaan Besar Rusia menekankan melalui kanal Telegramnya : "Kami telah memperhatikan semakin seringnya komentar dalam beberapa hari terakhir dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS mengenai kerja sama nuklir- militer Rusia-Belarus.

Mereka sekali lagi menuduh kami melakukan perilaku yang 'tidak bertanggung jawab dan provokatif'. Kami ingin menekankan bahwa merupakan hak kedaulatan Rusia dan Belarus untuk menjamin keamanan negara kami dengan mengambil langkah-langkah yang kami anggap perlu dalam konteks perang kompleks berskala besar yang dilancarkan Washington terhadap kami.

"Langkah-langkah yang telah kami ambil sepenuhnya sesuai dengan kewajiban hukum internasional kami. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Moskow tidak mentransfer senjata nuklir ke Belarus, dan hak untuk mengendalikan serta memutuskan penggunaannya tetap berada di tangan Rusia," demikian pernyataan misi diplomatik Rusia.

Pada tanggal 25 Mei, kantor berita TASS melaporkan bahwa Rusia dan Belarus menandatangani dokumen tentang penempatan senjata nuklir taktis Rusia di Belarus.

* Sebelumnya, pada 26 Mei, juru bicara pemerintah Jerman Wolfgang Büchner mengatakan bahwa Berlin mengutuk keras pernyataan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bahwa senjata nuklir Rusia sedang ditransfer ke negaranya.

Juru bicara Büchner mengatakan bahwa transfer senjata nuklir taktis Rusia ke Belarus merupakan "upaya lain Moskow untuk melakukan intimidasi nuklir", yang ditentang keras oleh pemerintah Jerman.

Menurut Tn. Büchner, dengan menerima senjata nuklir dari Rusia, Belarus melanggar komitmen internasional bahwa wilayahnya akan bebas dari senjata nuklir.

Di pihak Rusia, Tn. Büchner juga mengatakan bahwa Moskow juga bertentangan dengan pernyataannya bahwa semua negara yang memiliki senjata nuklir tidak boleh menyebarkan senjata ini di luar wilayah kedaulatan mereka.

Tn. Büchner menegaskan bahwa pesan Jerman jelas: transfer senjata nuklir Rusia ke Belarus "adalah langkah yang salah".

* Mengenai konflik Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin pada tanggal 26 Mei mengumumkan bahwa pengabaian Ukraina terhadap upayanya untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa dan kembalinya ke status netral non-blok merupakan salah satu syarat untuk proses perdamaian yang sukses.

Diplomat Rusia tersebut mencatat bahwa pendekatan Rusia dalam menyelesaikan konflik Ukraina tetap sama, yaitu "melindungi rakyat Donbass, demiliterisasi dan denuklirisasi Ukraina, serta menghilangkan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari wilayah Ukraina."

"Kami yakin bahwa solusi hanya dapat dicapai dengan sepenuhnya mengakhiri aksi militer tentara Ukraina dan pasokan senjata oleh Barat. Untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil, dan stabil, Ukraina harus kembali ke netralitas non-blok yang diabadikan dalam deklarasi kedaulatan nasional tahun 1990 dan menolak untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa," ujarnya.

Wakil Menteri Galuzin menegaskan bahwa melindungi hak-hak penutur bahasa Rusia dan etnis minoritas merupakan elemen penting dari solusi damai.


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern kapal selam Kilo 636?
PANORAMA: Parade, pawai A80 dari sudut pandang langsung khusus pada pagi hari tanggal 2 September
Hanoi menyala dengan kembang api untuk merayakan Hari Nasional 2 September
Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk