Area intrusi air laut di Pulau Tierra Bomba di Kolombia
AFP
AFP pada 22 Maret mengutip analisis terbaru yang dipimpin oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) yang menunjukkan bahwa rata-rata permukaan laut global akan naik sekitar 0,76 cm dari tahun 2022 hingga 2023, hampir 4 kali lebih tinggi dari kenaikan tahun sebelumnya.
Hasilnya didasarkan pada pengamatan satelit selama lebih dari 30 tahun, dengan peluncuran satelit pertama pada tahun 1992 dan peluncuran satelit terbaru pada tahun 2020. Secara keseluruhan, permukaan laut telah naik 10,16 cm sejak tahun 1993, dengan laju kenaikan yang semakin cepat.
“Laju kenaikan saat ini berarti kita berada di jalur yang tepat untuk menambah 20 sentimeter pada rata-rata permukaan laut global pada tahun 2050,” kata Nadya Vinogradova Shiffer, direktur program perubahan permukaan laut dan oseanografi fisik NASA.
Artinya, laju perubahan selama tiga dekade mendatang akan dua kali lipat dibanding seabad terakhir, dengan prospek banjir menjadi lebih sering terjadi dan lebih dahsyat daripada saat ini.
Penyebab langsung lonjakan ini adalah fenomena cuaca El Nino yang menggantikan La Nina dari tahun 2021 hingga 2022. El Nino melibatkan suhu laut yang lebih hangat dari rata-rata di wilayah Pasifik khatulistiwa.
"Selama tahun-tahun El Niño, sebagian besar hujan yang biasanya turun di daratan berakhir di lautan, menyebabkan kenaikan permukaan laut sementara," kata pakar permukaan laut NASA, Josh Willis.
Namun, ada juga dampak manusia yang jelas terhadap tren kenaikan permukaan air laut yang lebih cepat.
"Kumpulan data jangka panjang seperti catatan satelit 30 tahun ini memungkinkan kita membedakan antara dampak jangka pendek pada permukaan laut, seperti El Nino, dan tren jangka panjang," kata Ben Hamlington, kepala tim perubahan permukaan laut di NASA.
Inovasi teknologi telah meningkatkan akurasi pengukuran selama bertahun-tahun. Misalnya, altimeter radar memantulkan gelombang mikro dari permukaan laut, lalu merekam waktu perjalanan sinyal kembali ke satelit, serta kekuatan sinyal yang dipantulkan.
Para ahli juga memeriksa silang data mereka dengan sumber lain seperti pengukur pasang surut, pengukuran satelit uap air atmosfer, dan gravitasi Bumi.
Khanh An (Menurut Thanh Nien)
Sumber: https://thanhnien.vn/nasa-canh-bao-muc-nuoc-bien-dang-qua-nhanh-do-el-nino-va-khi-hau-nong-buc-185240322083522652.htm
Sumber
Komentar (0)