Pada tanggal 28 Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Afrika mengadopsi pernyataan akhir dari KTT Rusia-Afrika Kedua dan rencana aksi bersama kedua belah pihak hingga tahun 2026.
Pernyataan Bersama KTT Rusia-Afrika 2023: Moskow akan 'mengontrak' pangan, setuju beralih menggunakan mata uang nasional. (Sumber: TASS) |
Pernyataan tersebut menyambut baik tekad Rusia untuk terus membantu negara-negara Afrika mengamankan sumber makanan, pupuk, dan energi; serta dalam melaksanakan proyek-proyek yang mendorong pembangunan internasional.
Dalam kerangka kerja sama ini, kedua pihak menyepakati 74 poin kewajiban, termasuk mekanisme "mitra dialog" di bidang politik , ekonomi, dan sains. Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk beralih menggunakan mata uang nasional dalam transaksi perdagangan.
Situs web Kremlin juga mengumumkan hasil KTT Rusia-Afrika Kedua, termasuk kesepakatan kedua belah pihak untuk mencegah perlombaan senjata di luar angkasa, bekerja sama dalam memastikan keamanan informasi internasional, dan memperkuat kerja sama dalam memerangi terorisme.
Di akhir pertemuan puncak, Ketua Uni Afrika (AU) Azali Assoumani mengatakan bahwa Presiden Putin telah menjelaskan kepada para pemimpin Afrika bahwa dia siap untuk berdialog mengenai masalah Ukraina.
Menurut Bapak Assoumani, Uni Afrika siap bertindak sebagai mediator dalam konflik Rusia-Ukraina dan akan berusaha meyakinkan Kiev. Sebelumnya, negara-negara Afrika telah mengusulkan inisiatif untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Deklarasi Bersama Konferensi juga menetapkan bahwa kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan puncak setiap tiga tahun dan mengadakan konferensi parlemen internasional tahunan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)