Bapak Hung dan siswa-siswi selama sesi membaca di ruang baca gratis – Foto: CHI CONG
Ruang baca yang bermakna ini milik Tn. Huynh Thanh Hung - pemilik Doctor Farm di komune Long Thanh (distrik Giong Rieng, Kien Giang ).
Dari pusat kota Rach Gia, kami berkendara di sepanjang Jalan Raya 61 dan membutuhkan waktu hampir satu jam untuk mencapai komune Long Thanh. Penduduk setempat menggantungkan hidup pada pertanian, sehingga mereka masih menghadapi kesulitan.
Memahami kesulitan dan kekurangan masyarakat di sini, serta keinginan untuk menciptakan ruang baca dan bermain bagi para siswa, Bapak Hung menghabiskan miliaran dong untuk "mengubah" lahan seluas 6 hektar milik keluarganya menjadi Kebun Dokter dengan banyak area, seperti rumah tua, sawah, kebun anggur, kolam ikan, kebun kayu putih... Dan yang terutama, beliau tidak lupa menyisihkan sebagian lahan tersebut sebagai ruang baca gratis bagi para siswa.
“Melihat banyak anak-anak yang kecanduan bermain game, saya pun terpikir untuk membuat ruang baca ini agar anak-anak di pedesaan memiliki lebih banyak taman bermain yang bermanfaat untuk membaca buku, menggambar, dan menikmati hidup,” ujar Pak Hung gembira.
Dan kini, ruang baca tersebut telah menjadi tempat berkumpulnya para pelajar setiap Sabtu dan Minggu.
Membaca buku akan memperluas wawasan anak-anak, membantu mereka belajar berpikir, menjadi orang baik, berperilaku baik, dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Memikirkannya saja sudah membuat saya bahagia. Saya berencana membangun lebih banyak kolam renang, merekrut guru renang, dan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah agar anak-anak dapat belajar berenang dan mencegah tenggelam,” ujar Bapak Hung.
Bagi siswa yang datang ke ruang baca ini, selain membaca buku, mereka juga mendapatkan tempat untuk bersosialisasi dan berteman.
"Setiap Sabtu dan Minggu, saya datang ke sini untuk bermain, membaca buku, dan berinteraksi dengan teman-teman. Saya belajar banyak ilmu bermanfaat, bertemu teman baru, dan berkomunikasi dengan lebih percaya diri," ujar Chuong Le Nguyen Khoi, siswa kelas 5/1 Sekolah Dasar dan Menengah Long Thanh.
"Saya sering meminta izin orang tua untuk datang ke sini di akhir pekan. Saya tidak mengerti pelajaran di kelas, jadi saya bisa meminta bantuan guru dan teman-teman," kata Tran Thi Thuy Trang, seorang siswa di Sekolah Dasar dan Menengah Long Thanh, yang duduk di sebelah Khoi.
Selain membaca buku, anak-anak juga dapat bertanya karena ada relawan seperti Ibu Phan Thi Pho yang berperan sebagai manajer sekaligus guru "nonprofesional" yang membimbing anak-anak.
"Datang ke sini, anak-anak merasa sangat nyaman. Mereka membaca buku, menggambar, bermain bersama, saling bercerita tentang sekolah dan kelas, serta bersosialisasi," ujar Ibu Pho.
Sebagai seorang dokter, Pak Hung hanya punya waktu untuk mengajak keluarganya ke sini pada hari Sabtu dan Minggu. Setiap kali ia dan istrinya datang, mereka selalu membawa "hadiah" berupa makanan untuk mengundang anak-anak. Menu hari ini terdiri dari udang, cumi-cumi, bakso ikan, dan bakso sapi, jadi anak-anak sangat menyukainya.
"Saya menganggap para siswa di sini seperti anak saya sendiri. Setelah membaca, mereka akan makan dan memiliki cukup energi untuk bebas bereksplorasi dan bermain...", kata Pak Hung.
Rasakan dan pelajari budaya Vietnam dari ruang baca
Di sebelah ruang belajar terdapat sebuah rumah tua yang dibangun Pak Hung dengan gaya arsitektur dan budaya masyarakat Selatan. Di rumah tua ini, beliau mengoleksi berbagai barang seperti: timbangan, setrika, seperangkat meja dan kursi, serta mesin jahit... Di rumah tua inilah beliau melestarikan keindahan budaya masyarakat Selatan dengan harapan "Ketika para mahasiswa datang berkunjung dan merasakannya, mereka akan memiliki perspektif dan pengetahuan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini".
Komentar (0)