Boeing 757 Angkatan Darat Selandia Baru
Informasi di atas dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Selandia Baru hari ini, 17 Juni.
Perdana Menteri Selandia Baru saat ini sedang berada di Jepang dalam kunjungan resmi selama empat hari. Beliau diperkirakan akan bertemu dengan mitranya, Fumio Kishida, dan meluangkan waktu untuk mempromosikan perdagangan Selandia Baru selama kunjungan tersebut.
Media Selandia Baru melaporkan bahwa pesawat militer Boeing 757 Selandia Baru yang membawa pemimpin tersebut mogok saat berhenti untuk mengisi bahan bakar di Papua Nugini, menyebabkan delegasi perdagangan dan wartawan yang menyertainya terlantar sementara Tn. Luxon harus menaiki penerbangan komersial untuk berangkat ke Jepang.
Pesawat Boeing 757 itu seharusnya berhenti di Port Moresby, Papua Nugini, hanya selama 90 menit pada 16 Juni. Setelah insiden itu terjadi dan penerbangan ditunda selama 1 jam, seorang juru bicara militer Selandia Baru mengonfirmasi bahwa bukan hanya satu, melainkan dua sekring yang putus di pesawat tersebut.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Todd McClay mengatakan kepada Radio New Zealand bahwa biaya tiket pesawat delegasi beranggotakan 52 orang ke Jepang akan dibayar. Mereka diberi bir dan keripik untuk camilan sambil menunggu di Port Moresby, lalu naik penerbangan larut malam Air New Zealand ke Tokyo. Belum diketahui berapa biaya tambahan yang akan dikeluarkan.
Awal tahun ini, Perdana Menteri Luxon juga terpaksa beralih ke penerbangan komersial dalam perjalanan ke Melbourne setelah sebuah pesawat militer mogok sebelum meninggalkan landasan pacu di Wellington.
Menteri Pertahanan Judith Collins mengonfirmasi bahwa pesawat perdana menteri mengalami masalah, sehingga kementerian sedang mempelajari kemungkinan delegasi pemerintah Selandia Baru beralih ke penerbangan komersial mulai sekarang.
Kementerian Pertahanan Selandia Baru sedang berjuang dengan peralatan yang menua dan kekurangan staf. Pemerintah mengatakan ingin meningkatkan anggaran pertahanan tetapi juga ingin memangkas anggaran karena negara tersebut menghadapi kesulitan ekonomi.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/may-bay-cho-thu-tuong-new-zealand-bi-hong-tren-duong-den-nhat-ban-185240617082327053.htm
Komentar (0)