Pada konferensi untuk menyebarluaskan dan menerapkan sejumlah undang-undang dan resolusi Majelis Nasional ke-15 pada tanggal 30 Juli, Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dang Quoc Khanh menekankan bahwa segera setelah Undang-Undang Pertanahan disahkan oleh Majelis Nasional, Pemerintah dan Perdana Menteri mengarahkan kementerian, cabang dan daerah untuk segera fokus pada pengembangan peraturan dan pedoman terperinci untuk pelaksanaan Undang-Undang tersebut.
Bapak Khanh menyatakan bahwa dengan memperbolehkan Undang-Undang Pertanahan berlaku lebih awal akan menyelesaikan dan menghilangkan kekurangan serta keterbatasan yang dikemukakan selama peninjauan pelaksanaan Undang-Undang Pertanahan tahun 2013, sehingga dapat memenuhi harapan dan keinginan pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dang Quoc Khanh (Foto: VGP).
Menurut Menteri Dang Quoc Khanh, dokumen yang merinci dan memandu penerapan Undang-Undang Pertanahan berlaku pada saat yang sama dengan disahkannya Undang-Undang Pertanahan.
Dari total 260 pasal Undang-Undang Pertanahan, 97 pasal menugaskan Pemerintah, Perdana Menteri , Menteri, Dewan Rakyat, dan Komite Rakyat provinsi dan kota yang dikelola pusat untuk merinci dan membimbing pelaksanaan Undang-Undang tersebut.
Menteri mengatakan bahwa UU ini akan berlaku efektif segera setelah diimplementasikan, terutama terkait hak-hak pengguna tanah seperti: kebijakan kompensasi, dukungan, dan pemukiman kembali ketika Negara mengambil kembali tanah; kebijakan pertanahan untuk kelompok etnis minoritas; kebijakan pertanahan untuk orang Vietnam yang bermukim di luar negeri yang merupakan warga negara Vietnam;
Kebijakan pembiayaan tanah dan harga tanah; memungkinkan pengguna tanah untuk menggunakan tanah untuk berbagai keperluan; mempromosikan desentralisasi, desentralisasi, mereformasi prosedur administratif, mengurangi perantara dalam pengelolaan dan penggunaan tanah, mengurangi biaya kepatuhan dalam mengakses tanah...
Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2024 (Foto: HT).
Terkait harga tanah , Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 mengamanatkan daftar harga tanah disusun setiap tahun dan daftar harga tanah yang pertama kali disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2026, serta daftar harga tanah tersebut disesuaikan, diubah, dan ditambah mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya.
Berdasarkan dokumen pedoman Pemerintah dan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup , daerah perlu mempersiapkan sejak dini dan mengalokasikan sumber daya untuk menyelenggarakan penyusunan daftar harga tanah yang mendekati harga pasar tanah sesuai ketentuan baru Undang-Undang.
Daftar Harga Tanah yang dikeluarkan oleh Komite Rakyat Provinsi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pertanahan No. 45/2013/QH13 tetap berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2025. Apabila diperlukan, Komite Rakyat Provinsi akan menyesuaikan daftar harga tanah tersebut dengan keadaan harga tanah yang sebenarnya di wilayah setempat.
Terkait harga tanah tertentu, Undang-Undang Agraria Tahun 2024 telah mendelegasikan kewenangan penetapan harga tanah tertentu kepada Ketua Komite Rakyat Daerah Provinsi dan Kabupaten.
Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu menggalakkan pelatihan tentang harga tanah bagi pejabat di tingkat kabupaten; sekaligus mengatur staf dan sumber daya bagi Ketua Komite Rakyat tingkat kabupaten agar dapat secara efektif melaksanakan tugas dalam memutuskan harga tanah tertentu sesuai dengan kewenangan yang diberikan.
Terkait dengan alokasi tanah, sewa tanah, dan izin perubahan peruntukan tanah, Undang-Undang Agraria Tahun 2024 telah melimpahkan kewenangan persetujuan perubahan peruntukan tanah untuk persawahan, kawasan hutan lindung, kawasan hutan khusus, dan kawasan hutan produksi yang merupakan hutan alam kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan inisiatif bagi pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana tanah untuk pembangunan sosial ekonomi, sekaligus meningkatkan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pengelolaan tanah di daerah tersebut.
Terkait pendaftaran tanah, penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha atas Tanah, dan hak milik atas aset yang melekat pada tanah, Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 telah menugaskan Pemerintah Daerah untuk mengatur jenis dokumen lain mengenai hak guna usaha atas tanah yang diterbitkan sebelum tanggal 15 Oktober 1993, dengan menyesuaikan dengan kondisi setempat guna mengatasi kesulitan dan hambatan dalam penerbitan Sertifikat di masa lalu.
[iklan_2]
Sumber: https://www.nguoiduatin.vn/bo-truong-tnmt-luat-dat-dai-co-hieu-luc-som-dap-ung-mong-moi-cua-nguoi-dan-doanh-nghiep-204240730165830557.htm
Komentar (0)