Pada tanggal 23 Januari, Perusahaan Saham Gabungan Lingkungan Perkotaan Quang Ngai memulai pembangunan lanskap miniatur dan pemasangan maskot naga di Taman Ba To (Kota Quang Ngai). Hal ini bertujuan untuk menciptakan ruang bagi masyarakat agar dapat menikmati musim semi selama Tahun Baru Imlek 2024.
Salah satu daya tarik Taman Ba To tahun ini adalah patung naganya. Namun, ketika kepala naga tersebut dibawa ke lokasi pembangunan, banyak warga Kota Quang Ngai yang menganggap patung kepala naga tersebut terlalu jelek.
Patung naga di Taman Ba To (Kota Quang Ngai) dikritik oleh banyak orang karena tidak menyerupai... seekor naga (Foto: Quoc Trieu).
Gambar kepala naga yang diunggah banyak orang di laman Facebook pribadi mereka lebih banyak menuai kritik daripada pujian. Banyak komentar menyatakan bahwa bentuk naga tersebut tidak menyerupai naga, bahkan ada yang menyebutnya menyerupai ayam. Beberapa komentar mengatakan bahwa bentuk naga bergaya tersebut cukup modern, di sisi lain, maskot naga tersebut belum rampung sehingga belum dapat dipuji maupun dikritik.
Menurut pengamatan reporter, kepala naga itu cukup besar dan tersusun dari banyak balok dengan metode stilisasi. Kepala naga tersebut tersusun dari balok-balok dengan warna utama merah dan kuning. Kepala naga tersebut tersusun dari banyak balok, sehingga jika dilihat dari dekat, kepalanya terlihat cukup kasar.
Unit konstruksi mengatakan bahwa maskot naga belum selesai, sehingga banyak pendapat yang saling bertentangan (Foto: Quoc Trieu).
Menurut Bapak Bui Van Quang, Direktur Jenderal Perusahaan Saham Gabungan Lingkungan Perkotaan Quang Ngai, pada liburan Tet tahun ini, unit konstruksi akan memasang 4 naga untuk menghiasi tempat-tempat umum di Kota Quang Ngai. Maskot naga tersebut dirancang oleh sebuah perusahaan di Kota Ho Chi Minh.
Menanggapi kritik bahwa naga itu jelek, Bapak Quang mengatakan bahwa maskot naga di Taman Ba To belum selesai. Saat ini, hanya kepala naga yang telah diangkut ke lokasi pembangunan. Kepala naga yang besar memiliki banyak detail sehingga telah dibongkar, sementara tanduknya, yang panjangnya lebih dari 9 meter, belum dirakit.
"Maskot naga di Taman Ba To masih utuh dan dihiasi sepenuhnya. Gambar yang dilihat orang hanyalah kepalanya, yang juga belum sepenuhnya selesai, sehingga banyak orang memiliki pendapat yang beragam," kata Bapak Quang.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)