Defense News—situs web yang berspesialisasi dalam teknologi pertahanan—pada 15 Juli mengutip pengumuman Kantor Digital dan AI Pentagon yang menyatakan bahwa empat perusahaan terpilih meliputi Google, Anthropic, OpenAI, dan xAI (perusahaan rintisan AI milik miliarder Elon Musk). Masing-masing perusahaan akan menerima kontrak senilai hingga 200 juta dolar AS. Perusahaan-perusahaan ini akan mendukung Departemen Pertahanan AS dalam mengembangkan sistem AI agen untuk misi-misi keamanan nasional utama.
Menurut para ahli, AI agen adalah teknologi AI canggih yang menggunakan kemampuan penalaran kompleks untuk menangani tugas-tugas yang lebih kompleks, jauh melampaui kemampuan AI generatif saat ini. Lebih spesifik lagi, ini adalah jenis AI yang mampu mandiri, mengambil keputusan, dan bertindak untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, alih-alih hanya merespons perintah atau aturan yang telah ditentukan sebelumnya seperti sistem AI tradisional. Teknologi AI ini dapat merencanakan, menganalisis situasi, dan menyesuaikan perilaku untuk mengoptimalkan hasil, bahkan dapat bekerja sama dengan sistem AI lain untuk mencapai tujuan.
Dalam sebuah pernyataan, Tn. Doug Matty - kepala Kantor - menekankan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat penggunaan AI canggih dalam misi tempur serta sistem intelijen dan operasi sistem informasi.
Meskipun rincian misi spesifik belum dirilis, Pentagon telah mengidentifikasi area prioritas termasuk analisis intelijen, perencanaan kampanye, manajemen logistik, dan pengumpulan data.
Setelah Pentagon membuat pengumuman di atas, perusahaan xAI milik miliarder Elon Musk juga menyatakan telah menandatangani perjanjian untuk menyediakan layanan bagi Departemen Pertahanan AS. Oleh karena itu, chatbot AI xAI bernama Grok (diluncurkan pada akhir 2023 dan sering menarik perhatian karena pernyataannya yang "mengejutkan") akan menyediakan layanan bagi Pemerintah AS dengan nama "Grok for Government".
Kontrak antara xAI dan Departemen Pertahanan AS ditandatangani dalam konteks miliarder Elon Musk dan Presiden Donald Trump terlibat dalam perselisihan sengit.
Pemerintahan dan pertahanan dipandang sebagai pendorong pertumbuhan potensial bagi perusahaan-perusahaan AI besar. Meta telah bermitra dengan perusahaan rintisan teknologi pertahanan Anduril untuk mengembangkan kacamata realitas virtual bagi militer dan penegak hukum, sementara OpenAI memenangkan kontrak untuk menyediakan layanan bagi Angkatan Darat AS pada bulan Juni.
Menurut Surat Kabar NGUYEN HA (VNA)/Tin Tuc dan Dan Toc
Tautan artikel asliSumber: https://baovanhoa.vn/nhip-song-so/lau-nam-goc-ky-hop-dong-800-trieu-usd-voi-4-cong-ty-ai-153009.html
Komentar (0)