TPO - Desa kerajinan tradisional Tu Van (kelurahan Le Loi, distrik Thuong Tin, Hanoi ) memasuki hari-hari puncak produksi, melayani meningkatnya permintaan bendera nasional pada kesempatan Hari Nasional, 2 September.
VIDEO : Kampung jahit bendera nasional ramai menjelang Hari Nasional, 2 September. Selama lebih dari 70 tahun, masyarakat di sini telah melestarikan dan mengembangkan kerajinan sulam dan jahit bendera yang sakral ini, sehingga turut meningkatkan kebanggaan nasional. |
Pada akhir Agustus, ketika seluruh negeri menantikan perayaan Hari Nasional ke-79 pada tanggal 2 September, para penjahit bendera di desa kerajinan Tu Van (kelurahan Le Loi, distrik Thuong Tin, Hanoi) sedang sibuk bekerja untuk memasok bendera ke pasar nasional. |
Tempat ini terkenal sebagai desa penjahitan bendera nasional terbesar di Hanoi, yang dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa penting nasional. |
Berbagi dengan Tien Phong , Bapak Nguyen Van Phuc, salah satu pengusaha lama di Desa Tu Van, mengatakan bahwa pasar bendera tahun ini sangat meriah, terutama menjelang tanggal 2 September. Di tempat usahanya, para karyawan harus bekerja lembur untuk memenuhi permintaan pasar. "Dari memotong kain menjadi berbagai ukuran, mencetak bintang, menyulam, hingga menyelesaikan jahitan... setiap langkah dikerjakan dengan cermat oleh kami, dengan semangat yang meluap dari warga desa," ujar Bapak Phuc. |
"Setiap jahitan yang kami buat mengandung rasa bangga dan tanggung jawab, berkontribusi dalam menciptakan bendera nasional yang berkibar dengan bangga," imbuh Bapak Phuc. |
Di Desa Tu Van, banyak keluarga telah mewariskan kerajinan membuat bendera nasional selama empat generasi. Pekerjaan ini tidak hanya mendatangkan penghasilan tetap, tetapi juga membawa kebanggaan, menghubungkan mereka dengan tradisi sakral desa. |
Ibu Nguyen Thi Huan dengan tekun menyulam bendera nasional. "Menyulam bendera dengan tangan adalah proses yang sangat teliti, biasanya memakan waktu 2-3 hari. Bagi yang baru mengenal profesi ini, waktu penyelesaiannya bisa mencapai seminggu. Setiap jarum dan benang yang disulam pada bendera membutuhkan ketelitian yang tinggi," ujar Ibu Huan. |
Setiap jarum dan benang rata dan presisi, menciptakan citra bintang emas berujung lima yang cemerlang pada latar belakang kain merah cerah. |
Menurut penduduk desa Tu Van, dulu dibutuhkan banyak waktu untuk memproduksi satu bendera. Namun, kini banyak pabrik yang menggunakan mesin canggih dan pemrograman komputer, sehingga akurasi dan produktivitasnya lebih tinggi. Untuk bendera besar yang akan dikibarkan di pulau, pemilihan bahan kain sejak awal sangatlah penting, karena harus tahan terhadap kondisi cuaca buruk seperti terik matahari dan angin laut. Setiap langkah, mulai dari pemilihan kain, pemotongan, penjahitan, pencetakan, hingga penyelesaian akhir, harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan ketahanan dan kualitas bendera. |
"Setiap kali saya melihat bendera nasional berkibar dengan cetakan tangan saya di atasnya, saya merasa sangat bangga. Itulah kegembiraan dan motivasi bagi saya untuk mencintai dan lebih terikat pada pekerjaan saya," ungkap seorang pekerja di rumah Bapak Phuc. |
Saat ini, sangat sedikit anak muda di desa yang menekuni profesi ini karena kesulitannya. Dengan keinginan untuk mewariskan profesi ini kepada generasi mendatang, banyak keluarga telah mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenal profesi ini sejak usia dini, menyadari bahwa ini adalah profesi yang diwariskan dari leluhur mereka dan juga merupakan kebanggaan penduduk desa Tu Van. |
Cetakan cetak bendera tidak hanya sebagai alat produksi, tetapi juga sebagai simbol patriotisme dan kebanggaan nasional. |
Setiap hari, pabrik ini dapat memproduksi ribuan bendera. Pada masa puncak seperti Hari Nasional, 2 September, volume produksi dapat meningkat lebih banyak lagi, sehingga para pekerja harus bekerja terus-menerus sepanjang hari. |
Bendera telah selesai. |
Produk-produk yang sudah jadi ditata rapi oleh para pekerja di sini untuk dipersiapkan ke pasar dalam rangka menyambut libur Hari Nasional pada tanggal 2 September. |
[iklan_2]
Sumber: https://tienphong.vn/lang-nghe-chuyen-may-theu-co-to-quoc-tat-bat-truoc-ngay-quoc-khanh-29-post1666139.tpo
Komentar (0)