Teleskop Radio Surya Daocheng (DSRT) Tiongkok di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet memulai eksperimen penelitian suryanya pada 14 Juli.
Teleskop Radio Surya Daocheng memulai operasi uji coba pada 14 Juli. Foto: China Media Group
Teleskop Daocheng dikembangkan oleh Pusat Sains Antariksa Nasional (NSSC) Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok sebagai bagian dari Proyek Meridian Fase II Tiongkok. Pada tahun 2008, Tiongkok meluncurkan Proyek Meridian, sebuah jaringan pemantauan yang terdiri dari 31 stasiun bumi, untuk mempelajari cuaca antariksa dan memahami proses-proses yang menciptakan fenomena cuaca ekstrem.
Daocheng adalah teleskop terbesar di dunia yang didedikasikan untuk mempelajari Matahari dan pengaruhnya terhadap Bumi, dan pembangunannya akan selesai pada November 2022. Sistem ini mampu memantau aktivitas Matahari secara terus-menerus dan stabil dengan kualitas tinggi. NSSC menyatakan bahwa kemampuan observasi Daocheng, seperti mendeteksi pulsar, telah diverifikasi setelah setengah tahun proses debugging dan pengujian.
Terletak di tepi Dataran Tinggi Qinghai-Tibet di Provinsi Sichuan barat daya pada ketinggian lebih dari 3.800 meter di atas permukaan laut, teleskop radio Daocheng terdiri dari 313 antena parabola selebar 6 meter yang disusun melingkar dengan keliling 3,14 kilometer mengelilingi menara kalibrasi setinggi 100 meter di tengahnya. Daocheng beroperasi pada rentang frekuensi 150-450 megahertz untuk menangkap citra aktivitas berpresisi tinggi seperti semburan matahari dan lontaran massa korona. Selain itu, teleskop ini akan membantu mengembangkan metode pelacakan pulsar, semburan radio, dan asteroid.
“Kita memasuki zaman keemasan astronomi surya karena ada begitu banyak teleskop surya besar yang beroperasi,” kata Maria Kazachenko, fisikawan surya di Universitas Colorado, Boulder.
Observatorium di Tiongkok akan menyediakan data penting tentang aktivitas matahari yang tidak dapat dilihat oleh teleskop di zona waktu lain, kata Ding Mingde, seorang fisikawan matahari di Universitas Nanjing, yang menekankan pentingnya kerja sama global di bidang ini.
Thu Thao (Menurut CGTN )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)