Hutan ini berjarak kurang dari 30 kilometer dari pusat kota Nha Trang. Dari Jalan Nguyen Tat Thanh arah Nha Trang menuju Bandara Internasional Cam Ranh, hingga persimpangan restoran Cam Lam Fishing Village, belok kanan sekitar satu kilometer dan Anda akan melihat hutan kayu putih alami di samping danau yang jernih. Pintu masuk hutan telah dibersihkan oleh penduduk setempat dan banyak wisatawan telah menyusuri jalan setapak yang indah namun misterius ini. Pakis merambat di seluruh hutan kayu putih, membentuk menara-menara daun hijau yang rimbun. Pohon-pohon kayu putih tumbuh berkelompok berdekatan, sehingga menara-menara pakis terus tumpang tindih, membentuk hutan. Sesekali, ada belokan di mana pakis menjalin menjadi lengkungan, sangat menarik. Di dalam hutan, terdapat banyak kelompok kayu putih dengan cabang-cabang hangus, baik yang gundul maupun melengkung, tercetak dalam warna hitam arang pada latar belakang pakis hijau muda, menciptakan bingkai yang sangat indah dan aneh.
Hutan Melaleuca dan pakis. |
Waktu terbaik untuk memasuki hutan adalah sekitar pukul 7-8 pagi, ketika matahari baru saja terbit di atas pepohonan, menciptakan lingkaran cahaya yang cemerlang di atas pohon kayu putih, memancarkan sinar cahaya menembus kanopi pakis, menciptakan bayangan terang di tanah yang lembap. Terkadang, aliran air yang mengalir di antara rerumputan lapuk memantulkan sinar matahari dari atas, menciptakan bercak-bercak cahaya berkilauan yang sungguh indah.
Kami tiba di Hutan Peri Cam Lam setelah hujan deras sehari sebelumnya. Saat itu sudah musim gugur, tetapi matahari masih bersinar. Embun malam masih menempel di dedaunan, dan tetesan air hujan dari malam sebelumnya masih menggantung di ujung daun pakis, berkilau dan murni. Cuacanya cerah, dan saat itu akhir pekan, sehingga banyak keluarga dan anak muda datang ke sini untuk berfoto-foto artistik. Berjalan perlahan di taman hijau yang rimbun itu, setiap orang seolah diberi "tiket ke masa kanak-kanak". Di sana, setiap orang tampak melambat, menikmati setiap momen murni, menghirup udara segar, memandangi hutan pakis hijau yang rimbun, menikmati kopi yang dibawanya, aroma kopi yang berpadu dengan aroma hutan tak terlukiskan.
Dalam perjalanan pulang, melewati sebuah kolam sebening cermin raksasa, tiba-tiba aku melihat gugusan bunga lili air putih dan merah membuka kelopaknya, bersinar terang di bawah sinar matahari musim gugur. Tiba-tiba aku menoleh ke belakang, berkata pada diri sendiri bahwa aku akan kembali ke hutan peri berkali-kali, untuk kembali pada keindahan yang murni dan polos...
Riasan TRAM
Sumber: https://baokhanhhoa.vn/du-lich/202509/khu-rung-co-tich-o-cam-lam-6f226b0/
Komentar (0)