Ubi jalar merupakan sumber nutrisi rendah lemak yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dua bagian ubi jalar yang paling umum dimanfaatkan adalah umbi dan daunnya.
Beberapa orang percaya bahwa akar kentang memiliki nilai gizi tertinggi, sementara sayuran ini hanyalah sayuran biasa, tidak selezat dan bergizi seperti beberapa sayuran lainnya. Yang lain mengatakan bahwa daun kentang mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Mustahil untuk membandingkan umbi-umbian dan sayuran karena keduanya memiliki nilai gizi dan manfaatnya masing-masing. Umbi-umbian tergolong makanan yang menyediakan pati, dan yang paling jelas terlihat adalah banyak orang mengonsumsi ubi jalar untuk sarapan, alih-alih nasi, mi, atau pho karena menyediakan gula dan pati dalam jumlah besar bagi tubuh.
Daun ubi jalar termasuk dalam kelompok sayuran berdaun, dan digunakan untuk menyiapkan hidangan seperti sup, hidangan rebus, dan hidangan tumis, memberikan banyak nilai gizi yang baik untuk kesehatan.
Banyak orang bertanya-tanya, mana yang lebih baik umbi atau daun ubi jalar. (Ilustrasi)
Studi menunjukkan bahwa daun ubi jalar kaya akan vitamin B2, serat, vitamin B6, vitamin C, dan antioksidan, serta memiliki efek membersihkan sistem pencernaan, membantu mendinginkan tubuh, mendetoksifikasi, dan secara efektif mengurangi lemak darah. Khususnya, daun ubi jalar mengandung flavonoid yang meningkatkan penyerapan glukosa di jaringan perifer dan meningkatkan sekresi insulin, sehingga membantu mencegah diabetes.
Jika kita memiliki sumber sayuran yang terjamin, kita sebaiknya mengonsumsinya secara teratur, menggabungkannya dengan sayuran lain untuk mendiversifikasi kelompok makanan dalam menu kita. Selain itu, daun ubi jalar cepat membusuk, jadi kita perlu membuangnya saat baru dimasak untuk menjaga vitamin dan mineralnya.
Ubi jalar kaya akan pati, serat, vitamin, dan mineral, serta mengandung banyak antioksidan yang membantu melindungi tubuh. Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak sekaligus atau terus-menerus. Alasannya, ubi jalar dapat meningkatkan gula darah karena kandungan patinya yang tinggi.
Meskipun daun ubi jalar memiliki banyak nilai gizi, tidak semua orang boleh mengonsumsinya. Beberapa orang harus membatasi penggunaannya, seperti penderita diare, gastritis akibat kelebihan asam lambung, gula darah rendah, dan penderita batu ginjal. Jika Anda ingin mengonsumsi daun ubi jalar sebagai pencahar, sebaiknya makan daun ubi jalar segar yang sudah direbus, bukan daun ubi jalar mentah karena dapat menyebabkan sembelit.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)