Iran membangun reaktor nuklir baru di Isfahan

Iran mengatakan sedang membangun reaktor riset nuklir keempat di kota Isfahan, beberapa hari setelah mengumumkan pembangunan kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir baru di bagian selatan negara itu.

"Hari ini, proses pengecoran beton untuk fondasi reaktor telah dimulai di lokasi Isfahan," kantor berita negara IRNA mengutip Mohammad Eslami, kepala AEOI.

Saat ini, PLTN Bushehr merupakan satu-satunya PLTN yang beroperasi di Iran. Foto: ZUMA

IRNA menggambarkan reaktor baru ini sebagai "reaktor riset" dan menyatakan bahwa reaktor ini akan memiliki beragam aplikasi, termasuk pengujian bahan bakar dan material nuklir serta produksi radioisotop industri dan radiofarmasi. Pusat Penelitian Nuklir Isfahan saat ini memiliki tiga reaktor.

Banyak negara Barat khawatir program nuklir Iran ditujukan untuk mengembangkan senjata nuklir, tetapi Iran mengatakan tidak memiliki niat seperti itu dan program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.

Iran telah menghadapi serangkaian sanksi AS sejak mantan Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan internasional yang ditengahi pada tahun 2015 untuk mengekang ambisi nuklir Iran.

Pada bulan Januari, direktur jenderal pengawas nuklir Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan Iran "membatasi" kerja samanya dengan badan tersebut dan menyebut situasi nuklir Iran "mengkhawatirkan".

Mohammad Eslami, kepala AEOI, mengatakan Kamis lalu bahwa kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir baru sedang dibangun di Sirik, Iran selatan, dan akan memiliki kapasitas produksi harian gabungan sebesar 5.000 MW.

“Kita harus mencapai kapasitas produksi tenaga nuklir domestik sebesar 20.000 MW pada tahun 2041,” ujar Eslami saat berkunjung ke wilayah Sirik bersama Presiden Ebrahim Raisi.

Saat ini, hanya AS, Prancis, Cina, Rusia, dan Korea Selatan yang merupakan lima negara langka di dunia yang saat ini telah memasang kapasitas nuklir lebih dari 20.000 MW.

Iran saat ini memiliki satu pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi di Bushehr, di barat daya negara itu, yang menghasilkan sekitar 3.000 megawatt. Pembangkit Sirik diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2031, menurut kantor berita IRNA.

Quang Anh (menurut AFP, DPA, DW)

Sumber: https://www.congluan.vn/iran-xay-dung-lo-phan-ung-hat-nhan-moi-post283819.html