Foto-foto wisuda yang indah menimbulkan "badai" di media sosial

Pada pagi hari tanggal 30 Mei, Sekolah Dasar Tay Bac Lan (Distrik Hoc Mon) mengadakan upacara penutupan untuk seluruh tahun ajaran. Gambaran para wali kelas yang mengenakan Ao Dai, bermandikan keringat, dan terus-menerus mengipasi para siswa dengan cepat menarik perhatian orang tua dan tamu yang hadir.

Guru bergiliran mengipasi siswa.

Momen-momen indah dibagikan di media sosial. Bapak Huynh Anh Tu (distrik Hoc Mon) mengatakan bahwa meskipun cuaca panas, melihat para guru antusias dan menyayangi murid-muridnya seperti itu membuatnya merasa "sejuk dan segar".

"Semua guru berdiri mengipasi seperti itu cukup lama, mengipasi satu kelompok dulu, lalu kelompok lain. Mungkin karena kecintaan mereka kepada murid-muridnya, mereka melakukan itu," kata Pak Tu.

Tanpa sengaja menjelajahi media sosial dan melihat putrinya dikipasi oleh gurunya, Ibu Nguyen Mai (distrik Hoc Mon) segera mengunduh foto tersebut dan menunjukkannya kepada anggota keluarganya.

"Terkadang saya merasa guru-guru lebih memperhatikan putri saya daripada saya. Setiap hari sepulang sekolah, putri saya memamerkan rambut yang diikat gurunya, dengan gaya yang berbeda-beda setiap harinya. Cara dia bercerita tentang gurunya menunjukkan betapa dia mencintai sekolah," ungkap Mai.

Aksi cantik guru sekolah dasar tersebut mendapat banyak pujian dari komunitas daring.

Kepada wartawan pada sore hari tanggal 30 Mei, Bapak Hoac Tuan Hung, Wakil Kepala Sekolah Dasar Tay Bac Lan, mengatakan bahwa sekolah tersebut telah mengadakan upacara penutupan tahun ajaran 2023-2024 pada pagi hari tanggal 30 Mei, yang dihadiri sekitar 1.400 siswa. Bapak Hung sangat terkejut ketika foto-foto para guru tersebut mendapat banyak pujian dari komunitas daring, karena ini hanyalah hal-hal kecil dan sederhana yang akan dilakukan oleh setiap guru untuk murid-muridnya.

Pak Hung mengatakan bahwa sekolah memiliki dua payung besar, dan jika ada dana lebih, mereka akan menyewa kipas angin industri. Halaman sekolah cukup sejuk di pagi hari, tetapi menjelang pukul 9 pagi mulai terasa lebih panas.

Sekolah tidak mewajibkan guru untuk mengipasi siswa, tetapi selama upacara, para siswa begitu kepanasan sehingga para guru harus "bertindak". Ruang guru memiliki begitu banyak kipas kertas sehingga mereka membawanya ke halaman sekolah dan menghabiskan semuanya. Para guru bergantian mengipasi kelompok siswa hingga akhir acara," ungkap Bapak Hung.

Sumber: https://nld.com.vn/hinh-anh-dep-ngay-be-giang-gay-bao-mang-xa-hoi-196240530163325092.htm