Semakin banyak warga Inggris yang tidak dapat menyimpan bahan makanan segar karena meningkatnya biaya hidup
Surat kabar The Guardian hari ini, 14 November, mengutip data dari lembaga amal berbasis di Inggris, Joseph Rowntree Foundation (JRF) yang menunjukkan bahwa hampir 50% rumah tangga di Inggris dari sekitar 2 juta rumah tangga yang disebutkan terpaksa berhenti menggunakan lemari es atau freezer untuk pertama kalinya sejak Mei.
Ini merupakan tanda meningkatnya biaya hidup yang menyebabkan krisis di kalangan rumah tangga berpenghasilan rendah di Inggris, menurut JRF.
Jutaan keluarga masih terpaksa melakukan "tindakan nekat" untuk membayar tagihan, sewa, dan biaya makanan yang terus meningkat. Empat dari lima rumah tangga yang kesulitan di Inggris terus makan dengan hemat, tidak mampu membeli makanan, mematikan pemanas, dan tidak mengganti pakaian usang.
Survei Krisis Biaya Hidup JRF menemukan bahwa pada bulan Oktober, seperempat rumah tangga berpenghasilan rendah (2,8 juta) harus meminjam uang untuk membayar makanan, sepertiga harus menjual barang-barang mereka untuk membayar biaya hidup, dan seperenam harus menggunakan pemanas komunitas.
Temuan ini muncul di tengah kekhawatiran di kalangan lembaga amal, karena kabinet Inggris berupaya mengurangi dukungan keuangan untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Meskipun pemerintah Inggris menghabiskan lebih dari £12 miliar dalam upaya mendukung biaya hidup masyarakat dan inflasi mulai turun, 7,3 juta rumah tangga di negara tersebut telah menderita tanpa makanan atau kebutuhan pokok dalam enam bulan terakhir, kata JRF.
Dan organisasi tersebut memperingatkan krisis masih jauh dari selesai.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)