Mengirim foto melalui aplikasi pesan menyebabkan hilangnya kualitas.
Anda mengambil foto yang sangat jernih, setiap detail tampak jelas di layar. Namun, ketika mengirim foto melalui Zalo atau Messenger, penerima hanya melihat foto yang buram, pecah, dan tidak berwarna.
Banyak orang mengira masalahnya ada pada jaringan yang lemah atau kamera yang kurang bagus. Namun, kenyataannya, aplikasi-aplikasi ini memproses foto saat sedang dikirim, sebuah proses yang terjadi secara otomatis dan hampir tanpa disadari.
Mengirim foto melalui aplikasi, kualitasnya tiba-tiba 'menghilang'
Aplikasi perpesanan seperti Zalo dan Messenger dirancang untuk mengutamakan kecepatan transfer dan kemudahan penggunaan. Ketika Anda memilih untuk mengirim foto langsung dari galeri, sistem akan secara otomatis memproses ulang gambar dengan mengurangi resolusi dan mengompresi kapasitasnya, sehingga foto menjadi lebih ringan. Hal ini membantu foto terkirim lebih cepat, menghemat kuota data, dan sangat berguna ketika jaringan lemah atau pengguna menggunakan paket data terbatas.
Secara teknis, gambar dikompresi menggunakan algoritma yang menghilangkan detail warna dan ketajaman yang tidak penting. Mekanisme ini umum digunakan oleh sebagian besar aplikasi perpesanan saat ini, termasuk platform utama seperti WhatsApp dan Telegram.
Hebatnya, seluruh proses ini sepenuhnya otomatis. Pengguna tidak diberi peringatan, tidak diberi opsi untuk menyesuaikan kualitas gambar, dan tidak diberi indikasi bahwa gambar telah diubah. Kebanyakan orang hanya melihat notifikasi pengiriman berhasil, tetapi tidak menyadari bahwa gambar telah dikompresi dan kualitasnya tidak lagi asli.
Apa yang dilakukan aplikasi tersebut dengan foto Anda?
Faktanya, tingkat kompresi gambar saat dikirim melalui aplikasi perpesanan dapat mengejutkan pengguna. Menurut riset Tuoi Tre Online, foto asli yang diambil dari ponsel saat ini biasanya memiliki kapasitas 2-5 megabita, dengan resolusi hingga 4000 x 3000 piksel. Namun, ketika dikirim melalui Zalo atau Messenger, kapasitas foto seringkali hanya beberapa ratus kilobita, bahkan kurang dari 300 kilobita.
Resolusinya juga berkurang secara signifikan, terkadang hingga 1280 x 960 piksel atau lebih rendah. Hasilnya adalah foto yang mudah buram, kurang tajam, dan sangat cepat pecah jika penerima mencoba memperbesar gambar.
Meskipun aplikasi tidak secara resmi menerbitkan tingkat kompresi tertentu, beberapa dokumentasi dari pengembang menyebutkan mekanisme ini.
Meta, perusahaan yang mengoperasikan Messenger, mengatakan bahwa mengurangi kualitas foto dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman dan pengunduhan foto, terutama saat menggunakan jaringan seluler.
Di bagian bantuan resmi, Zalo juga dengan jelas menyatakan bahwa gambar yang dikirim melalui kotak obrolan akan secara otomatis dikompresi oleh sistem untuk memastikan kecepatan transmisi dan menghemat data.
Perlu dicatat bahwa pengguna seringkali tidak memiliki pilihan untuk mempertahankan kualitas gambar asli saat mengirim dengan cara biasa. Seluruh proses kompresi gambar terjadi di balik layar, tanpa pemberitahuan atau opsi penyesuaian yang jelas.
Jika Anda ingin mempertahankan ketajaman dan warna penuh, Anda harus memilih untuk mengirim foto sebagai lampiran, alih-alih mengirimkannya langsung. Ini memang pilihan yang kurang populer, tetapi merupakan satu-satunya cara untuk mengirimkan foto ke tujuannya tanpa kehilangan kualitas.
Opsi untuk mengirim foto berkualitas tinggi di ponsel Anda
Facebook Messenger kini juga memungkinkan pengguna mengirim foto dalam mode kualitas tinggi. Di versi terbaru, saat memilih foto untuk dikirim, pengguna dapat mengetuk ikon pengaturan dan mengaktifkan opsi "kirim dalam kualitas HD".
Ini merupakan langkah positif dalam memenuhi kebutuhan berbagi foto yang lebih jelas, terutama dalam konteks pengguna yang semakin memperhatikan detail gambar.
Namun, fitur ini masih diluncurkan secara bertahap, sehingga tidak semua perangkat memiliki opsi ini. Meskipun mode HD diaktifkan, foto mungkin masih mengalami sedikit kompresi untuk mengoptimalkan kecepatan transmisi, terutama saat menggunakan jaringan seluler. Artinya, meskipun kualitasnya meningkat secara signifikan dibandingkan dengan mengirim foto biasa, Anda tetap tidak dapat menjamin bahwa ukuran dan ketajaman foto asli di perangkat akan sepenuhnya terjaga.
Dengan Zalo, satu-satunya cara untuk mengirim foto tanpa kehilangan kualitas adalah dengan beralih ke lampiran. Ketika pengguna memilih "file" alih-alih "foto", aplikasi akan mempertahankan format, ukuran, dan resolusi asli foto tersebut.
Namun, opsi ini sering diabaikan oleh pengguna karena tidak mudah terlihat, dan pengalaman pengiriman file sering kali memerlukan lebih banyak langkah.
Selain itu, platform seperti Telegram atau Google Photos juga digunakan oleh banyak pengguna untuk berbagi foto berkualitas tinggi.
Telegram memungkinkan pengiriman foto sebagai berkas, dengan kualitas asli tetap terjaga tanpa instalasi tambahan. Google Photos mendukung berbagi album melalui tautan, membantu penerima mengunduh foto asli dengan mudah dan tanpa dibatasi oleh aplikasi perpesanan.
Terakhir, penting bagi pengguna untuk menentukan tujuan foto sebelum mengirimkannya. Jika hanya untuk dilihat sekilas dalam percakapan, mengompres foto dapat diterima. Namun, jika Anda perlu menyimpan detailnya untuk keperluan pencetakan, pengarsipan, atau pekerjaan, Anda harus memilih metode pengiriman foto yang mempertahankan kualitas asli untuk menghindari keburaman yang tidak diinginkan.
Sumber: https://tuoitre.vn/gui-anh-xin-nhung-den-noi-thi-vo-net-he-lo-thu-pham-20250618114503245.htm
Komentar (0)