Membantu siswa kembali belajar setelah liburan Tahun Baru Imlek bukan hanya tantangan bagi siswa itu sendiri tetapi juga sebuah perjalanan yang membutuhkan cinta, pengertian, dan persahabatan dari orang tua dan guru.
Setelah hari-hari menyenangkan Tet, para siswa segera kembali belajar.
Setelah Tet, bawa semangat positif ke sekolah
Menurut Bapak Bui Gia Hieu, Ketua Dewan Sistem Sekolah Bambu untuk Sekolah Dasar, Menengah, dan Menengah Atas, sekaligus penulis buku Teaching Children in Happiness , liburan Tet selalu menjadi momen termanis sepanjang tahun. Hari-hari hangat ini menjadi momen reuni, tawa bersama keluarga, dan malam-malam penuh keceriaan, tak mengenal waktu.
Namun kemudian, pada suatu pagi yang indah setelah Tet, alarm berbunyi keras dan seruan "Bangun anak-anak, ayo sekolah!" membuat banyak orang tua merasa seperti ikut serta dalam "perang" kecil dalam keluarga.
Membantu siswa kembali belajar setelah libur bukan hanya tantangan bagi mereka tetapi juga sebuah perjalanan yang membutuhkan kasih sayang, pengertian, dan persahabatan dari orang tua dan guru.
Bagi para pelajar, liburan Tet bagaikan "mimpi panjang" dengan hari-hari yang penuh keceriaan, tawa bersama keluarga, dan rasa nyaman karena dapat menunda sementara waktu belajar. Namun, ketika liburan berakhir, kembali ke sekolah terkadang dapat membuat mereka merasa sedikit "pusing" seolah baru saja bangun dari mimpi indah.
Inilah saatnya mempersiapkan diri secara mental untuk menyambut hari-hari sekolah yang baru dan bermakna. Di hari terakhir liburan, luangkan waktu untuk meninjau kembali pelajaran lama, agar tidak terkejut saat kembali ke kelas.
Rapikan sudut belajarmu agar terasa segar dan siap untuk perjalanan selanjutnya. Khususnya, sesuaikan jadwal harianmu agar tubuhmu tidak lelah, sehingga kamu bisa memulai hari dengan menyenangkan.
Dan yang terpenting, ingatlah untuk membawa semangat positif ke sekolah, karena setiap hari sekolah adalah kesempatan bagi Anda untuk mempelajari lebih banyak hal menarik, bertemu teman, dan menemukan hal-hal baru.
Setelah liburan Tet yang membahagiakan, orang tua dan anak-anak kembali menjalani perjalanan belajar dengan nyaman dan bahagia.
Orang tua dan guru bersama
Bagi orang tua, hal terpenting selama periode ini adalah kebersamaan dan kesabaran. Setelah Tet, anak-anak mungkin kehilangan konsentrasi atau menjadi sedikit "malas", hal ini wajar. Alih-alih terburu-buru, orang tua dapat dengan terampil menciptakan lingkungan belajar yang positif bersama anak-anak mereka, seperti menyiapkan sudut belajar yang rapi bersama anak-anak mereka dalam suasana yang menyenangkan, dan terutama melakukan percakapan yang lembut dan menyemangati.
Ajukan pertanyaan seperti, "Apa yang kamu nikmati selama liburan?" atau "Apa rencanamu untuk minggu pertama kembali ke sekolah?" Intinya bukan solusi, tetapi bagaimana Anda membuat anak Anda merasa didengarkan dan dilibatkan. Dan ketika Anda bahagia dengan perjalanannya, tekanan itu akan hilang dengan sendirinya.
Tak hanya orang tua, peran sekolah dan guru dalam membantu siswa kembali ke ritme belajar juga sangat penting. Setelah liburan, alih-alih terburu-buru memberikan pelajaran yang berat, guru dapat mengatur kegiatan pemanasan ringan, seperti permainan kelompok, pelajaran tinjauan yang sugestif. Atau, luangkan waktu bagi siswa untuk berbagi cerita Tet mereka. Hal ini tidak hanya membuat siswa merasa nyaman, tetapi juga membantu mempererat hubungan antara guru dan siswa, serta teman-teman di kelas. Kesabaran dan fleksibilitas guru adalah kunci untuk membantu siswa melewati masa "transisi" dari liburan kembali ke sekolah dengan percaya diri.
Penulis buku "Raising Children in Happiness" berbagi lebih lanjut: "Orang tua, guru, dan siswa sendiri tidak perlu khawatir jika segala sesuatunya tidak berjalan lancar. Kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, melainkan setiap momen yang kita alami bersama. Ketika orang tua, guru, dan siswa memandang belajar bukan sebagai tugas yang membosankan, melainkan sebagai perjalanan yang menarik, setiap kesulitan akan menjadi kesempatan untuk berkembang. Ingatlah, kasih sayang selalu menjadi kunci untuk membuka pintu-pintu besar. Dan ketika orang tua mendampingi anak-anak mereka dengan hati yang penuh kasih sayang, anak-anak akan merasakan kehangatan itu dan dengan percaya diri memulai perjalanan belajar mereka."
Guru sejarah menunjukkan "trik" untuk mengejar ketertinggalan belajar setelah Tet
Guru Nguyen Viet Dang Du, ketua kelompok sejarah di Sekolah Menengah Atas Le Quy Don (Distrik 3, Kota Ho Chi Minh), berbagi "trik" untuk membantu siswa mengejar ketertinggalan belajar mereka setelah Tet:
Bersiaplah : Liburan ini singkat, jadi kalian harus selalu siap untuk memulai semester baru. Khususnya untuk siswa kelas 12, selalu ingatkan mereka bahwa setelah liburan Tet akan ada ujian penilaian, jadi jangan bersenang-senang dan melupakan tugas kalian.
Siapkan buku-bukumu : Duduklah dan rapikan tasmu untuk mencari buku-buku yang akan kamu bawa kembali ke sekolah. Ini akan membantumu terbiasa belajar setelah liburan Tet.
Pelajari mata pelajaran favoritmu : Tanyakan pada diri sendiri mata pelajaran apa yang paling kamu sukai, lalu ambil pelajarannya untuk dipelajari, terlepas dari apakah diajarkan di hari pertama atau tidak. Belajar karena hasrat akan lebih mudah diserap daripada belajar karena nilai.
Belajar bersama teman : Diskusikan dengan teman tentang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu yang Anda dan teman Anda sukai. Berdebat terkadang membantu Anda mengingat lebih lama dari yang Anda kira. Kompetisi saat berdebat membuat otak mengeluarkan lebih banyak adrenalin, hormon yang bekerja pada sistem saraf simpatik, yang diproduksi tubuh saat Anda takut, marah, atau gembira. Jadi, tentu saja hal ini akan merangsang Anda untuk terbiasa belajar.
Tidurlah lebih awal : Jangan bangun terlambat di hari pertama sekolah setelah libur Tet. Menurut kepercayaan Timur, duduk di kantor pengawas pada hari pertama sekolah setelah Tet membawa sial.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/giup-hoc-sinh-bat-nhip-viec-hoc-sau-tet-hanh-trinh-yeu-thuong-185250127193954981.htm
Komentar (0)