China Central Television (CCTV) melaporkan pada tanggal 28 November bahwa beberapa kapal angkatan laut China, termasuk sebuah kapal perusak dan sebuah fregat, tiba di kota Yangon, Myanmar pada tanggal 27 November, memulai kunjungan empat hari.
Menurut rencana perjalanan, delegasi Tiongkok akan berpartisipasi dalam "pertukaran profesional, kompetisi budaya dan olahraga, serta kunjungan ke fasilitas militer bersama perwira dan pelaut Angkatan Laut Myanmar."
Juru bicara pemerintah militer Myanmar Zaw Min Tun mengonfirmasi bahwa dua kapal perang China dan sebuah kapal pasokan berlabuh di pelabuhan Thilawa di Yangon pada 27 November menjelang "latihan keamanan angkatan laut Myanmar-China," menurut surat kabar Global New Light of Myanmar .
Perwira senior Angkatan Laut Myanmar menyambut rekan sejawat mereka dari Tiongkok di Myanmar pada tanggal 27 November.
Zaw Min Tun tidak memberikan detail lebih lanjut tentang latihan tersebut, tetapi mengatakan kunjungan kapal perang Tiongkok tersebut mencerminkan "persahabatan yang erat" antara militer kedua negara. Ini adalah kunjungan pertama kapal angkatan laut Tiongkok ke Myanmar sejak 2017, menurut South China Morning Post .
Kunjungan tersebut terjadi di tengah pertempuran antara militer Myanmar dan aliansi tiga kelompok etnis bersenjata di dekat perbatasan Tiongkok di Negara Bagian Shan utara, yang mengklaim telah merebut beberapa pusat komersial utama sejak melancarkan serangan terhadap militer bulan lalu.
Pada konferensi pers pada tanggal 28 November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan Beijing sangat prihatin dengan situasi di Myanmar utara dan meminta pihak-pihak terkait di negara Asia Tenggara itu untuk segera menghentikan tembakan, menghindari eskalasi situasi, dan mengambil tindakan efektif untuk memastikan keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Tiongkok-Myanmar, menurut China Daily .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)