Pengembangan sumber daya manusia berkualitas tinggi selalu menjadi salah satu prioritas utama provinsi, faktor penting, dan fondasi kokoh yang menciptakan momentum pembangunan. Oleh karena itu, provinsi telah menerbitkan rencana pelatihan dan pembinaan pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil sesuai rencana tahunan. Dalam periode 2021-2025, seluruh provinsi akan menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil di dalam dan luar negeri bagi sekitar 39.000 orang.
Dalam rangka membangun tim Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, modern, dan berdaya saing dalam penguasaan serta pengoperasian teknologi informasi dan komunikasi, Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan unit-unit kerja untuk memperkuat pelatihan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil di bidang transformasi digital, penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan publik; pembinaan daya pikir inovatif, kemampuan beradaptasi fleksibel terhadap lingkungan kerja digital; khususnya pelatihan dalam bentuk daring (E-learning) guna memperluas skala pelatihan, menekan biaya, meningkatkan fleksibilitas, serta membantu Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil untuk belajar secara proaktif, kapan pun dan di mana pun.
Khususnya, untuk menghadapi transformasi digital di masa saat ini, Kementerian Dalam Negeri terus memberikan saran kepada provinsi agar mengarahkan departemen, cabang, komune, bangsal, dan zona khusus agar memprioritaskan perekrutan pegawai negeri sipil dengan jurusan yang memenuhi persyaratan transformasi digital di semua bidang; memberikan saran kepada provinsi mengenai kebijakan untuk menarik dan mendukung tim pegawai negeri sipil yang bekerja di bidang sains dan teknologi, inovasi, dan transformasi digital provinsi.
Menurut Bapak Bui Tuan Anh, Wakil Direktur Departemen Dalam Negeri, menarik dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualifikasi tinggi di bidang TI dan transformasi digital di lembaga administratif dan unit layanan publik di provinsi ini menghadapi banyak kesulitan. Alasan utamanya adalah kurangnya sumber rekrutmen yang berkualitas, sementara tingkat pendapatan di sektor publik tidak cukup kompetitif dibandingkan dengan sektor non-negara. Pada tahun 2020, hanya 4 dari 19 target yang direkrut; pada tahun 2022, 8 target direkrut (66,67%); pada tahun 2024, 3 dari 6 target direkrut. Selain itu, pendapatan rata-rata personel TI di sektor publik jauh lebih rendah daripada sektor non-publik. Hal ini membuat sangat sulit untuk menarik sumber daya manusia yang berbakat dan berkualifikasi tinggi untuk bekerja di sistem politik dan lembaga administrasi negara.
Untuk mengatasi situasi ini dan memenuhi kebutuhan saat ini, Kementerian Dalam Negeri secara aktif memberikan saran kepada Komite Rakyat Provinsi untuk menyampaikan kebijakan komprehensif tentang daya tarik, retensi, dan pengembangan sumber daya manusia di lembaga-lembaga sistem politik di provinsi tersebut kepada Dewan Rakyat Provinsi. Kebijakan daya tarik sumber daya manusia berkualitas tinggi ini antara lain memprioritaskan profesor, lektor kepala, dan doktor untuk mengajar di Universitas Ha Long dan Vietnam-Korea College; doktor, magister, lulusan berprestasi sesuai Keputusan No. 179/2024/ND-CP, serta lulusan universitas dengan gelar baik, berprestasi, dan sangat baik di bidang yang tepat atau terkait di bidang TI. Jika mereka diterima bekerja di provinsi tersebut, mereka akan menerima tunjangan satu kali, tunjangan bulanan, dan tunjangan sewa rumah.
Khususnya, para pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang secara langsung menjalankan tugas pengelolaan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan transformasi digital negara akan memberikan saran kepada provinsi mengenai kebijakan dukungan bulanan bagi pejabat yang sedang menjabat. Pada saat yang sama, mereka akan memberikan saran mengenai kebijakan untuk mendukung pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil dalam menempuh pendidikan magister dan doktoral di bidang TI, guna meningkatkan kualitas tim secara bertahap, memenuhi tuntutan perkembangan di era revolusi industri 4.0.
“Penerapan sistem pemerintahan daerah dua tingkat telah meningkatkan beban kerja, meningkatkan persyaratan manajemen, dan semakin menyederhanakan kepegawaian. Penerapan AI merupakan arah yang tak terelakkan. Kementerian mengusulkan kepada provinsi sebuah mekanisme untuk mendukung pendanaan bagi instansi dan unit dalam penggunaan perangkat AI untuk melayani kegiatan konsultasi, manajemen, dan operasional, sehingga meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, dan kualitas layanan bagi masyarakat,” ujar Bapak Bui Tuan Anh, Wakil Direktur Kementerian Dalam Negeri.
Berinvestasi dalam sumber daya manusia berkualitas tinggi bukan hanya solusi jangka pendek tetapi juga strategi jangka panjang, yang bertujuan untuk membangun pemerintahan digital yang cerdas, yang melayani pembangunan provinsi yang cepat dan berkelanjutan.
Sumber: https://baoquangninh.vn/giai-phap-tao-nguon-nhan-luc-chat-luong-cao-3367438.html
Komentar (0)