Jika gambaran Anda tentang pedagang kripto adalah seseorang yang terpaku pada layar dengan grafik candlestick hijau dan merah yang rumit, gambaran tersebut mungkin agak ketinggalan zaman. Sebuah revolusi diam-diam sedang berlangsung, dipimpin oleh generasi milenial (mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012).
Menurut laporan mengejutkan dari bursa MEXC, hingga 67% pedagang Gen Z telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat keputusan bagi mereka.
Mereka melakukannya bukan karena malas. Mereka melakukannya karena mereka telah menemukan cara yang lebih cerdas untuk mengatasi musuh terbesar dalam berinvestasi: emosi mereka sendiri.
Ketika "kepala dingin" mesin mengalahkan "kepala panas" manusia
Siapa pun yang pernah berinvestasi pasti pernah merasakannya: pasar tiba-tiba anjlok, dan akun Anda rugi 20% dalam satu jam. Jantung Anda berdebar kencang, tangan Anda gemetar, dan ada suara di kepala Anda yang berkata, "Jual semuanya sebelum habis." Itulah yang disebut "jual panik", dan inilah penyebab kerugian yang tak terhitung jumlahnya.
Gen Z telah menemukan cara untuk meredam suara-suara itu. Data MEXC menunjukkan bahwa pengguna AI memiliki tingkat penjualan panik hingga 47% lebih rendah dibandingkan mereka yang berdagang sendiri.
Mereka menggunakan bot perdagangan AI dan menetapkan aturan terlebih dahulu. Ini seperti Anda memerintahkan seorang prajurit: "Ketika harga mencapai X, jual untuk mengambil untung, ketika turun ke Y, segera potong kerugian". Dan prajurit itu (AI) akan patuh tanpa ragu, tanpa rasa takut, betapa pun "bergejolaknya" pasar. Dengan cara ini, disiplin terjamin dan emosi disingkirkan dari permainan.

Riset MEXC menunjukkan bahwa hingga 67% pedagang Gen Z mengaktifkan setidaknya satu bot perdagangan bertenaga AI di Q2 (Foto: CryptoRobotics).
Gunakan AI sebagai "senjata rahasia", hanya keluarkan saat dibutuhkan
Namun, jangan berpikir bahwa Gen Z sepenuhnya menyerahkan aset mereka kepada AI. Sebaliknya, mereka menggunakan teknologi dengan sangat bijak dan selektif. Statistik menunjukkan sesuatu yang sangat menarik: 73% pengguna Gen Z hanya "merilis" bot AI ketika pasar sedang paling fluktuatif. Ketika pasar sedang tenang, mereka akan membiarkan bot "beristirahat".
Hal ini menunjukkan bahwa mereka memandang AI sebagai senjata rahasia, yang harus dikeluarkan pada saat-saat krusial untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang. Mereka adalah kapten kapal, dan AI adalah sistem autopilot canggih, yang harus diaktifkan saat ombak besar. Mereka tetap memegang kendali penuh.
Rata-rata, generasi Z akan “mengobrol” atau menyesuaikan AI mereka sekitar 11,4 hari/bulan, menunjukkan interaksi dan penguasaan teknologi alih-alih ketergantungan buta.
Generasi Z dan Milenial: Gamer vs. Peneliti
Perbedaannya menjadi lebih jelas ketika membandingkan Gen Z dengan generasi sebelum mereka, generasi milenial (mereka yang lahir antara tahun 1981-1996).
Generasi milenial seperti peneliti. Mereka cenderung menghabiskan waktu membaca laporan, menganalisis grafik teknikal secara manual, dan membangun strategi jangka panjang. Mereka percaya pada kesabaran dan tesis investasi yang diteliti dengan baik.
Di sisi lain, Gen Z adalah gamer. Mereka tumbuh besar dengan TikTok, Discord, dan gim interaktif. Mereka tidak punya waktu untuk analisis yang panjang. Sebaliknya, mereka menginginkan alat yang cepat, canggih, dan dapat dikustomisasi. Mereka menyukai "modul" yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan, seperti mengganti senjata dalam gim agar sesuai dengan setiap pertempuran.
Bagi mereka, sinyal perdagangan yang disarankan AI 2,4 kali lebih menarik daripada indikator teknis tradisional.
Sebuah cara baru dalam berinvestasi sedang muncul
Jelas, Gen Z tidak menunggu masa depan tiba. Mereka menciptakan cara investasi baru yang sesuai dengan gaya hidup digital mereka: cepat, fleksibel, dan didukung teknologi. Mereka memandang AI sebagai "rekan kerja", asisten tepercaya.
Namun, laporan tersebut juga memberikan pengingat yang halus. Terlalu bergantung pada AI memiliki risiko. Kecerdasan AI bergantung pada data yang dipelajarinya. Jika data masukan bermasalah (masuk sampah, keluar sampah), keputusan AI juga akan salah. Selain itu, terkadang algoritma beroperasi seperti "kotak hitam", sehingga sulit bagi kita untuk memahami alasannya mengambil keputusan.
Bagaimanapun, Gen Z menunjukkan bahwa kombinasi mesin yang berkepala dingin dan kendali manusia yang fleksibel dapat menciptakan generasi investor yang lebih tangguh dan lebih disiplin dari sebelumnya. Dan mereka melakukannya, bukan dengan teori yang rumit, melainkan dengan klik mouse sehari-hari.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/gen-z-de-ai-quan-ly-dau-tu-tien-so-tro-choi-moi-luat-moi-dong-doi-moi-20250724225952375.htm
Komentar (0)