Tempat pengujian Covid-19 yang dioperasikan oleh perusahaan di Prefektur Kanagawa.
TANGKAPAN LAYAR MAINICHI
Pada puncak pandemi Covid-19, ketika pusat pengujian Covid-19 gratis bermunculan di seluruh Jepang, salah satu pusat tersebut di Prefektur Kanagawa memperoleh keuntungan hingga 20 juta yen (3,25 miliar VND) per hari, menurut investigasi oleh surat kabar Mainichi yang diterbitkan pada tanggal 9 September.
Oleh karena itu, trik jaringan ini adalah meminta karyawannya mengambil air liur untuk pengujian. Sebuah perusahaan di Tokyo mendalangi skema pengambilan keuntungan ini, dengan penghubungnya adalah perusahaan di Kanagawa dan kemudian sistem fasilitas pengujian di bawah sistem tersebut.
Menurut seorang saksi mata, perusahaan Kanagawa dan fasilitas pengambilan sampel afiliasinya mengumpulkan sampel air liur dari karyawan, dengan klaim palsu bahwa sampel tersebut berasal dari pasien. Sampel-sampel tersebut kemudian dikirim ke perusahaan Tokyo untuk diuji.
Setelah hasil tes tersedia, kelompok itu mengajukan subsidi untuk mendapatkan keuntungan dari total biaya hingga 11.500 yen per tes PCR.
Para karyawan yang terlibat juga saling berkirim pesan teks dengan mengatakan "kita akan menghasilkan banyak uang" dan "mari kita menghasilkan banyak uang selain gaji kita".
Perusahaan Tokyo menetapkan kuota pengujian untuk perusahaan Kanagawa, awalnya 100 tes per hari, kemudian meningkat menjadi 500 tes per hari pada musim panas 2022. Sebuah fasilitas pengujian afiliasi bahkan mempekerjakan pekerja paruh waktu untuk menyediakan air liur.
Identitas kedua perusahaan tersebut belum diungkapkan. Perlu dicatat bahwa keduanya awalnya tidak terlibat dalam pengujian medis. Perusahaan Tokyo tersebut memproduksi peralatan pemurnian air, sementara perusahaan Nagakawa mengkhususkan diri dalam dekorasi interior. Kedua perusahaan menolak berkomentar.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)