Sekitar 90 jurnalis di Jerman pada 15 September menyerukan perlindungan bagi rekan-rekan mereka di Palestina dan menuntut agar media internasional diberi akses terhadap situasi di Jalur Gaza.
Pemakaman jurnalis Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Kota Gaza, 31 Juli. (Sumber: Middle East Monitor) |
Jurnalis Jerman telah mendirikan situs web “Melindungi Jurnalis di Gaza”, yang menyatakan pentingnya diversifikasi sumber dan memastikan kerja sama yang setara dengan para profesional media Palestina.
Langkah ini menegaskan bahwa situasi yang dihadapi jurnalis di Gaza jauh lebih berbahaya daripada di tempat lain di dunia . 140 pekerja media telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Wartawan Jerman mengatakan serangan terhadap wartawan dan jurnalis dianggap kejahatan perang, tetapi "tentara Israel terus membunuh rekan-rekan kami, meskipun mereka diidentifikasi berdasarkan label pada jaket dan helm mereka."
Pernyataan itu memperjelas bahwa tidak ada zona konflik lain yang "tertutup" bagi jurnalis sebagaimana yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Secara khusus, pernyataan tersebut mengkritik kantor berita Jerman karena melaporkan berita secara bias terhadap Israel dan hanya mengandalkan sumber dari pejabat negara Timur Tengah ini, dan menyerukan kepada organisasi media arus utama untuk lebih berimbang dalam pelaporan mereka.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/duc-thiet-lap-trang-web-bao-ve-nha-bao-o-gaza-286486.html
Komentar (0)