Reuters melaporkan bahwa pada hari Kamis, penyidik Indonesia menetapkan mantan Menteri Pendidikan dan salah satu pendiri aplikasi transportasi online Gojek, Nadiem Makarim, sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang melibatkan tuduhan pembelian laptop yang tidak sah.
Pihak berwenang juga menyatakan bahwa Bapak Makarim telah ditahan. Seorang penyidik di Kejaksaan Agung mengatakan bahwa Bapak Makarim akan ditahan selama 20 hari selama penyelidikan berlangsung.
Makarim, yang menjabat sebagai menteri pendidikan dari tahun 2019 hingga 2024, dituduh terlibat dalam pembelian laptop Google Chromebook untuk digunakan di kementerian dan untuk siswa, menurut penyidik Nurcahyo Jungkung Madyo.
Bapak Makarim dituduh menyalahgunakan wewenangnya sebagai menteri untuk menguntungkan diri sendiri atau perusahaan, yang melanggar undang-undang antikorupsi Indonesia. Penyidik memperkirakan kasus ini merugikan negara sebesar 1,98 triliun rupiah ($121,85 juta).
“Untuk keperluan penyidikan, Bapak Makarim akan ditahan selama 20 hari ke depan,” kata Nurcahyo dalam konferensi pers.
Menurut Nurcahyo, jaksa penuntut umum menemukan bahwa Makarim telah mengeluarkan surat keputusan pada tahun 2021 yang menetapkan spesifikasi pengadaan yang hanya sesuai untuk Chromebook. Sebelum memilih Chromebook, Makarim telah bertemu dengan perwakilan Google Indonesia sebanyak enam kali, ungkap Nurcahyo kepada wartawan.

Salah satu pendiri aplikasi ride-hailing Gojek – Bapak Nadiem Makarim (Foto: Reuters).
"Saya tidak melakukan apa-apa. Tuhan akan melindungi saya, kebenaran akan terungkap," kata Makarim, dikutip media lokal, sebelum meninggalkan kantor kejaksaan menuju rumah tahanan.
Pengacaranya tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Google Indonesia menolak berkomentar terkait kasus Bapak Makarim. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan distributor dan mitra untuk menyediakan teknologi, dan bahwa instansi pemerintahlah yang menangani mitra-mitra ini, bukan Google secara langsung.
Juli lalu, Kejaksaan Agung menggeledah kantor pusat perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia untuk mencari bukti terkait, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Aktivitas GoTo tidak terkait dengan tugas Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan, termasuk pengadaan Chromebook di kementerian," ujar Ade Mulya, Direktur Hubungan Eksternal dan Komunikasi GoTo, dalam sebuah pernyataan Kamis malam.
Bapak Makarim meninggalkan Gojek setelah diangkat menjadi menteri pada tahun 2019. Gojek merger dengan startup e-commerce Tokopedia pada tahun 2021 untuk membentuk GoTo Gojek Tokopedia, perusahaan teknologi terbesar di Indonesia.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/dong-sang-lap-gojek-bi-bat-tam-giam-20250905170915330.htm
Komentar (0)