Di jaringan supermarket besar di Kota Ho Chi Minh seperti Co.opmart, Satra, Lotte, Emart, dll., barang-barang untuk musim belanja puncak di akhir tahun dan selama Tahun Baru Imlek tersedia di rak-rak dengan harga istimewa, dengan daya beli yang hanya sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk merangsang daya beli, para pelaku bisnis ritel juga memberikan diskon besar-besaran pada banyak barang, dengan fokus pada produk-produk yang banyak dikonsumsi selama liburan Tet seperti daging babi, ham, sosis, dll.
Di sistem supermarket Co.opmart, harga potongan daging babi, paha tanpa lemak, bahu tanpa lemak, dll. Supermarket Emart juga memberikan potongan harga sebesar 18-37% untuk beberapa jenis daging babi. Bahkan jaringan supermarket GO!, Big C, dan Tops Market milik Central Retail Vietnam menyelenggarakan festival daging babi. Menurut Ibu Nguyen Thi Bich Van, Direktur Komunikasi Central Retail Group di Vietnam, program ini bertujuan untuk mendampingi konsumen selama masa ekonomi yang sulit, sekaligus bergandengan tangan untuk menstabilkan pasar barang-barang kebutuhan pokok selama Tahun Baru Imlek.
"Kami berharap dapat memenuhi sepenuhnya permintaan daging babi penting, dan memenuhi kebutuhan belanja masyarakat selama Tet dengan sebaik-baiknya," ujar Ibu Nguyen Thi Bich Van.
Mulai sekarang hingga Tahun Baru Imlek, bisnis di Kota Ho Chi Minh akan menjalankan banyak program promosi, dengan fokus pada produk Tet seperti minuman ringan, kue, permen, selai, pakaian... dengan diskon 10-50%.
Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, saat ini terdapat 45 perusahaan yang berpartisipasi dalam penyediaan dan distribusi bahan pangan pokok untuk Tet. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan fasilitas produksi dan perusahaan di 50 provinsi dan kota di seluruh negeri untuk mempersiapkan barang-barang untuk puncak belanja terbesar.
Menjelang Tet, para pelaku usaha siap meningkatkan volume penjualan produk mereka 2-3 kali lipat dibandingkan hari biasa. Di saat yang sama, mereka berencana memperpanjang jam operasional untuk memenuhi lonjakan permintaan konsumen yang tiba-tiba.
Menanggapi situasi bisnis di Kota Ho Chi Minh, Bapak Nguyen Nguyen Phuong, Wakil Direktur Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa saat ini, sumber daya barang telah tersedia secara melimpah, dan kontrak antara pelaku usaha dan pemasok terjamin. Namun, yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah daya beli yang rendah. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan konsumen untuk mengurangi pengeluaran. Selain itu, banyak restoran, hotel, dan sistem dapur umum menghadapi kesulitan karena banyak bisnis tutup dan para pekerja kembali ke kampung halaman untuk sementara waktu.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)