
Lindungi kehidupan nelayan
Dalam perjalanan panjang mencari nafkah di kapal BD 96774 TS, pada sore hari tanggal 21 Juni, Bapak Nguyen Luy (Kelurahan Hoai Nhon Bac, Provinsi Gia Lai ) tiba-tiba terserang stroke, melumpuhkan sisi kanan tubuhnya, dan tidak bisa makan maupun minum. Di tengah lautan luas, setiap menit berlalu bagai detak jantung yang rapuh. Menghadapi situasi mendesak ini, Kapten Phan Minh Phu segera mengirimkan sinyal darurat untuk segera membawa Bapak Luy ke darat guna mendapatkan perawatan darurat.
Setelah menerima berita tersebut, MRCC Da Nang segera berkoordinasi dengan Stasiun Informasi Pesisir Da Nang untuk menghubungi Pusat Gawat Darurat Kota Da Nang guna memberikan pertolongan pertama kepada pasien dan menginstruksikan kapal untuk mempercepat laju kapal kembali ke daratan. Namun, pada sore hari tanggal 22 Juni, kondisi awak kapal memburuk dan mengancam jiwanya.
Pada saat itu, Pusat Koordinasi Pencarian dan Penyelamatan Maritim Vietnam memobilisasi SAR 631 (milik MRCC DaNang) untuk meninggalkan pelabuhan guna melaksanakan misi penyelamatan. SAR 631 berlayar sepanjang malam dan mendekati kapal BD 96774 TS pada siang hari tanggal 23 Juni. Tim penyelamat segera memberikan pertolongan pertama, perawatan intensif, dan segera mengembalikan kapal ke darat. Pukul 01.30 tanggal 24 Juni, SAR 631 berlabuh di dermaga MRCC DaNang dan menyerahkan awak kapal yang mengalami kecelakaan ke Rumah Sakit DaNang untuk perawatan lebih lanjut, yang segera menyelamatkan nyawanya.

Tak lama sebelumnya, pada malam tanggal 25 Mei, laporan darurat kapal Cong Thanh 07 yang mengangkut batu bara dari Hon Gai ke Hon La segera dikirimkan kepada pihak berwenang. Diketahui bahwa sekitar 6 mil laut di timur laut Pelabuhan Son Duong (Provinsi Ha Tinh ), kapal tersebut kebanjiran, miring ke kiri, dan hampir tenggelam. Saat itu, 10 awak kapal menghadapi gelombang tinggi dan kegelapan.
SAR 631 diperintahkan untuk berangkat, dan perlombaan melawan waktu pun dimulai. Pada dini hari tanggal 26 Mei, seorang awak yang beruntung diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan dari Provinsi Quang Binh; 9 awak lainnya didekati oleh tim penyelamat dan dibawa dengan selamat ke SAR 631. Pukul 16.00 di hari yang sama, semua awak diserahkan di Vung Ang, dalam kondisi kesehatan yang stabil.
[VIDEO] - Titik tumpu nelayan di laut:
Pertahankan "perisai" di tengah lautan
Penyelamatan di tengah ombak besar yang disebutkan di atas hanyalah dua dari sekian banyak insiden yang dilakukan MRCC DaNang setiap tahun. Dengan semangat "memperlakukan nyawa nelayan seperti anggota keluarga", pasukan penyelamat maritim bagaikan "tameng" di tengah lautan, selalu siap menerjang badai, di tengah ombak besar dan angin kencang saat menerima sinyal darurat.
Kapal-kapal SAR yang kembali tidak hanya membawa nyawa yang terselamatkan tetapi juga membawa keimanan dan rasa syukur banyak nelayan, sehingga semakin menguatkan mereka untuk terus berlabuh dan melaut.
Menurut statistik, setiap tahun, MRCC DaNang menerima 80 hingga 120 laporan darurat. Dari 1 Januari hingga 11 Agustus tahun ini, unit tersebut menerima 70 laporan kecelakaan dan insiden di laut. Dengan demikian, unit tersebut memobilisasi 4 kapal penyelamat di wilayah laut yang jauh, secara langsung maupun tidak langsung menyelamatkan nyawa 140 orang, termasuk 2 awak kapal asing.

Bapak Ho Xuan Phong, Kepala Departemen Koordinasi Penyelamatan MRCC DaNang, mengatakan bahwa kendaraan penyelamat khusus masih terbatas, sehingga koordinasi antar pasukan masih menjadi faktor kunci dalam melaksanakan misi penyelamatan maritim.
"Pusat ini memobilisasi partisipasi maksimal dari unit-unit seperti Penjaga Perbatasan, Penjaga Pantai, Angkatan Laut... dan pasukan lokal dari masyarakat seperti kapal penangkap ikan dan kapal kargo yang beroperasi di dekat lokasi kapal yang mengalami kesulitan. Kerja sama ini membantu mempersingkat waktu tempuh ke lokasi kejadian secara signifikan, karena dalam penyelamatan, setiap menit sangat berharga," ujar Bapak Phong.
Tidak hanya berhenti pada tanggap darurat, MRCC DaNang mengidentifikasi tugas penting yang sama pentingnya, yaitu pencegahan dan peningkatan kesadaran publik. Setiap tahun, pusat ini berkoordinasi dengan daerah pesisir untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi nelayan, pemilik kapal, kapten, dan awak kapal.

Foto: VAN HOANG
Selama sesi pelatihan, staf memberikan panduan tentang berbagai hal, mulai dari prosedur pengiriman sinyal darurat, cara menggunakan peralatan komunikasi, hingga keterampilan pertolongan pertama bagi korban di laut. Sesi pelatihan ini membantu para nelayan tetap tenang, mengetahui cara menangani situasi, menjaga kekuatan, dan menunggu tim penyelamat profesional datang menyelamatkan mereka saat terjadi insiden.
Selain itu, pusat ini telah mengembangkan aplikasi seluler yang berfungsi sebagai buku panduan elektronik di laut, yang menyediakan instruksi langkah demi langkah ketika kapal dalam keadaan darurat atau awak kapal terluka. Hanya dengan beberapa langkah sederhana, para nelayan dapat menemukan instruksi, mulai dari perawatan medis hingga prosedur perawatan.
"Selain meningkatkan keterampilan nelayan, tim penyelamat juga dilatih secara berkala. Hal ini membantu petugas dan awak kapal melatih kemampuan mereka untuk tetap tenang dan menangani situasi secara akurat dalam kondisi paling ekstrem," ujar Bapak Phong.
Sumber: https://baodanang.vn/diem-tua-vung-chac-cho-ngu-dan-vuon-khoi-bam-bien-3299375.html
Komentar (0)