Pada menit ke-74 pertandingan melawan Liverpool, pelatih Pep Guardiola tiba-tiba menarik Kevin De Bruyne untuk memberi jalan bagi Mateo Kovacic. De Bruyne meninggalkan lapangan dengan marah, lalu mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pelatih Pep Guardiola di pinggir lapangan. Ahli strategi kelahiran 1971 itu bahkan harus berlari ke area pemain cadangan untuk meredakan amarah murid kesayangannya.
Berbicara tentang momen ketika De Bruyne marah, pelatih Pep Guardiola tampak tenang: " Tidak apa-apa, saya sangat menyukainya ."
De Bruyne marah dengan pelatih Pep Guardiola.
De Bruyne punya alasan untuk kecewa karena sebelum meninggalkan lapangan, ia adalah pemain yang cukup luar biasa. Ia menjadi pemilik assist dari tendangan sudut, membantu John Stones membuka skor. Selain itu, pemain Belgia itu juga menciptakan dua peluang mencetak gol lagi, tetapi rekan-rekannya gagal memanfaatkannya.
Di Man City, Pep mengizinkan para pemain untuk bebas mengungkapkan pendapat mereka kepada staf pelatih. Sebelumnya, para penggemar senang menyaksikan momen ketika bek tengah Stones berbicara dengan Pep, bahkan berdiri bersama pelatih Spanyol itu untuk mengarahkan rekan-rekan setimnya di lapangan.
Kembali di Anfield, Man City membuka skor, tetapi tim tuan rumah menyamakan kedudukan setelah kesalahan Nathan Ake. Umpan ceroboh gelandang Belanda itu memaksa Ederson melakukan pelanggaran untuk menghentikan Darwin Nunez di kotak penalti. Alexis Mac Allister mencetak gol dari titik penalti untuk membantu "The Kop" meraih kembali 1 poin.
Hasil ini menguntungkan Arsenal. Tim asuhan Mikel Arteta mempertahankan posisi teratas klasemen dengan 64 poin, setara dengan Liverpool, tetapi peringkatnya lebih tinggi berkat selisih gol yang lebih baik (46 berbanding 39). Man City berada tepat di belakangnya dengan 63 poin.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)