Tanda-tanda orang yang mengonsumsi terlalu banyak garam adalah retensi air, pembengkakan, sering sakit kepala, haus terus-menerus, sering buang air kecil, dan keinginan makan makanan asin.
Institut Gizi Nasional mencatat bahwa rata-rata orang dewasa Vietnam mengonsumsi 9,4 gram garam per hari, dua kali lipat jumlah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah dan penyakit kardiovaskular, memengaruhi fungsi ginjal, menyebabkan osteoporosis, dehidrasi, dan pembengkakan.
Mengetahui apakah Anda mengonsumsi terlalu banyak garam bisa jadi sulit. Para ahli menyarankan untuk mencatat tanda-tanda harian yang menunjukkan Anda mengonsumsi terlalu banyak natrium.
Retensi air, pembengkakan
Menurut Maggie Michalczyk, PhD, ahli gizi di Universitas Michigan, mengonsumsi makanan asin menyebabkan tubuh menahan air. Kelebihan cairan akan tertahan di jaringan otot, menyebabkan pembengkakan, kembung, dan bengkak. Hal ini dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan lesu.
Pembengkakan juga memengaruhi performa fisik. Kelebihan garam tidak secara langsung memengaruhi latihan, tetapi beberapa atlet melaporkan merasa berat dan kembung setelah mengonsumsi terlalu banyak garam, yang menyebabkan penurunan performa.
Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi garam dan elektrolit dalam jumlah sedang setelah setiap latihan, tetapi batasi asupan garam sebelum berolahraga.
Sering sakit kepala
Kelebihan garam mengganggu keseimbangan cairan, menyebabkan natrium bocor keluar dari suplai air tubuh, yang menyebabkan sakit kepala akibat kekurangan elektrolit, kata Dr. Michalczyk. Ketika tubuh terlalu dehidrasi, otak menyusut.
Mengonsumsi makanan asin juga dapat menyebabkan mual, pusing, dan muntah (pada kasus yang parah), sehingga sakit kepala menjadi jauh lebih parah. Jika Anda sakit kepala, para ahli menyarankan untuk minum banyak air putih untuk membuang natrium.
WHO merekomendasikan asupan garam dalam jumlah sedang. Foto: Pexel
Rasa haus yang terus-menerus
Rasa haus dan mulut kering sering kali disebabkan oleh terlalu banyak natrium. Terlalu banyak garam menyebabkan kehilangan cairan. Tubuh terus-menerus haus sebagai sinyal bahwa ia perlu menyeimbangkan kembali cairan tubuh.
Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli menyarankan untuk minum banyak air dan menyesuaikan pola makan harian Anda. Rasa haus yang berlebihan juga bisa menjadi tanda diabetes.
Sering buang air kecil
Kelebihan natrium dalam tubuh membuat Anda lebih sering buang air kecil. Dr. Michalczyk menjelaskan bahwa garam memengaruhi kadar cairan tubuh, menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Garam juga memengaruhi ginjal secara signifikan, sehingga fungsinya menjadi kurang efisien. Mengonsumsi makanan asin dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gagal ginjal. Cara terbaik untuk mengurangi tekanan pada ginjal adalah dengan mengurangi asupan garam harian Anda.
Mengidam makanan asin
Mengonsumsi makanan asin dalam jangka waktu lama dapat menciptakan kebiasaan dan perilaku yang tidak sehat. Ketika tubuh Anda terbiasa dengan rasa asin, tubuh akan menyesuaikan diri. Dari situ, Anda cenderung menambahkan lebih banyak garam ke dalam masakan sehari-hari untuk memuaskan selera. Hal ini menjadi lingkaran setan yang sulit diputus.
Untuk memutus siklus tidak sehat ini, Dr. Michalczyk menyarankan untuk mengurangi garam dan menambahkan herba ke dalam makanan Anda. Saat makan di luar, mintalah pelayan untuk membuat makanan Anda hambar dan dengan sedikit garam.
Thuc Linh (Menurut Eating Well )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)