Pengakuan gelar Geopark Global UNESCO Dak Nong untuk kedua kalinya

Pada tanggal 1 Juli, Provinsi Dak Nong menerima pengumuman resmi dari Departemen Ilmu Kebumian dan Mitigasi Geohazard di bawah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) bahwa Geopark Dak Nong telah berhasil lulus evaluasi ulang dan secara resmi diakui sebagai “Geopark Global UNESCO Dak Nong” untuk periode pengembangan baru 2024-2027.

Taman Geopark Global UNESCO Dak Nong memiliki sistem gua vulkanik yang unik, terpanjang di Asia Tenggara, di mana jejak-jejak pemukiman manusia prasejarah telah ditemukan.

Keputusan untuk mengakui kembali gelar “Dak Nong UNESCO Global Geopark” diharapkan akan diberikan kepada Provinsi Dak Nong pada Konferensi Internasional Jaringan Geopark Asia- Pasifik yang diselenggarakan pada bulan September 2024 di Non Nuoc Cao Bang UNESCO Global Geopark, Vietnam.

Geopark Global UNESCO Dak Nong mencakup area seluas 4.760 km², tersebar di 6 kabupaten dan kota. Geopark ini memiliki sistem gua vulkanik yang unik, terpanjang di Asia Tenggara, di mana jejak-jejak permukiman manusia prasejarah telah ditemukan. Geopark ini juga merupakan tanah dengan beragam budaya dari lebih dari 40 kelompok etnis, bagian dari "Ruang Budaya Gong Dataran Tinggi Tengah" - sebuah mahakarya warisan budaya takbenda umat manusia.

Geopark Dak Nong mencakup 6 kabupaten dan kota. Dengan nilai warisan alam dan budayanya yang unik dan bernilai internasional, tempat ini resmi diakui sebagai Geopark Global UNESCO untuk pertama kalinya pada Juli 2020.

Menurut Ibu Ton Thi Ngoc Hanh, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Dak Nong, keputusan untuk mengakui gelar Geopark Global UNESCO untuk periode 2024-2027 tidak hanya merupakan pengakuan atas upaya pemerintah dan masyarakat Dak Nong dalam melestarikan dan mempromosikan nilai keseluruhan jenis warisan, tetapi juga membuka peluang untuk menarik sumber daya bagi pembangunan sosial -ekonomi berkelanjutan.

"Kisah provinsi ini ketika menerima kembali gelar tersebut adalah untuk memenuhi rekomendasi UNESCO. Terdapat 41 titik di sini dengan 3 rute wisata: Epik Api dan Air, Gema Bumi, dan Simfoni Angin Baru. Oleh karena itu, alam atau potensi tersebut, serta manusia dan layanan atau segala sesuatunya perlu dihidupi untuk dilestarikan dan dipromosikan," ujar Ibu Ton Thi Ngoc Hanh.

Source: https://vov.vn/van-hoa/cong-nhan-danh-hieu-cong-vien-dia-chat-toan-cau-unesco-dak-nong-lan-thu-2-post1105216.vov