Perusahaan teknologi luar angkasa Fleet Space Technologies yang berbasis di Australia Selatan telah mengumumkan pendanaan sebesar $150 juta untuk memperluas kemampuan platform eksplorasi globalnya ExoSphere, guna mempercepat penemuan mineral yang penting bagi masa depan energi bersih Bumi.

Platform ExoSphere mengintegrasikan satelit orbit rendah bumi (LEO) Fleet Space, sensor seismik pintar, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam solusi menyeluruh. Teknologi ini mengoptimalkan pengumpulan, pemrosesan, dan integrasi data eksplorasi, memberikan wawasan berkualitas tinggi kepada industri pertambangan global lebih cepat dari sebelumnya, sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.

teknologi
Teknologi ExoSphere dapat mempercepat penemuan mineral-mineral penting yang dibutuhkan untuk teknologi energi bersih. Foto: Fleet Space

CEO dan salah satu pendiri Flavia Tata Nardini menekankan pentingnya teknologi dalam mencapai tujuan energi bersih. "Kita punya dua skenario untuk masa depan: kemajuan di bidang antariksa, AI, dan big data diarahkan untuk membangun masa depan energi bersih, atau kita berisiko gagal mencapai target emisi nol bersih karena lambatnya penemuan mineral yang dibutuhkan," ujar Nardini.

Platform ExoSphere dirancang untuk terintegrasi secara mulus ke dalam operasi pertambangan modern, menghadirkan teknologi eksplorasi canggih ke industri pertambangan global dalam satu proses.

Selama setahun terakhir, ExoSphere telah diterapkan di area kaya sumber daya seperti Macquarie Arc di Australia, dan telah bermitra dengan perusahaan besar seperti Rio Tinto dan Barrick Gold, menyediakan survei pencitraan 3D waktu nyata.

Berusaha menuju masa depan yang berkelanjutan. Investasi terbaru datang dari Teachers' Venture Growth (TVG) dan investor yang sudah ada, Blackbird Ventures, Hostplus, Horizons Ventures, Artesian Venture Partners, dan Alumni Ventures. "Eksplorasi mineral penting perlu tumbuh secara eksponensial jika kita ingin melistriki masyarakat pada tahun 2050. Terobosan seperti ExoSphere adalah kunci untuk mencapai hal ini," ujar Niki Scevak, mitra Blackbird.

Fleet Space didirikan oleh Flavia Tata Nardini, mantan insinyur propulsi di Badan Antariksa Eropa (ESA), dan pengusaha kedirgantaraan Matt Pearson, dengan tujuan menggunakan teknologi eksplorasi ruang angkasa untuk mendorong dekarbonisasi dan transisi energi global.

(Menurut Majalah PV)

Reaktor Fusi: Mewujudkan Impian Energi Bersih Tak Terbatas Reaktor Termonuklir Eksperimental Internasional (ITER) semakin mendekati status operasional setelah semua magnet khusus yang digunakan untuk membangun inti reaktor dikirim ke Prancis.