Sesuai Kesimpulan 183 tanggal 1 Agustus dari Politbiro dan Sekretariat tentang penerapan model pemerintahan daerah dua tingkat, kementerian, departemen, cabang dan daerah harus menyelesaikan penyelesaian rezim dan kebijakan bagi kader dan pegawai negeri sipil yang terkena dampak pengaturan organisasi untuk menjamin hak-hak pekerja.
Panitia Partai Pemerintah diberi tugas mengarahkan Kementerian Dalam Negeri untuk meneliti, menyebarluaskan atau mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk menyebarluaskan peraturan yang tepat, guna memastikan adanya hubungan antara kelompok-kelompok seperti: kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri, pekerja dengan pengalaman sekurang-kurangnya 15 tahun pada pekerjaan berat dan berbahaya atau bekerja di bidang yang sangat sulit dan mencapai usia pensiun; kader tingkat komune yang menerima pensiun, tunjangan cacat, dan tunjangan prajurit sakit; orang-orang yang bekerja pada perkumpulan khusus di tingkat provinsi dan kabupaten; pejabat serikat buruh penuh waktu yang terikat kontrak kerja.
Sebelum tanggal 31 Agustus, Kementerian Dalam Negeri harus menyelesaikan tugas-tugas seperti: pelatihan dan pengembangan profesional bagi pegawai negeri sipil tingkat kabupaten/kota; mengembangkan perangkat untuk mengevaluasi kinerja, sebagai dasar untuk mengukur kualitas kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil; menetapkan peraturan tentang fungsi dan tugas badan-badan khusus di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mengoperasikan model pemerintahan dua tingkat secara efektif.
Kesimpulan ini menuntut komite dan organisasi Partai di semua tingkatan untuk terus melaksanakan resolusi-resolusi terkait secara efektif; segera menyempurnakan tim kader tingkat komune, melengkapi personel yang kurang, meningkatkan kuantitas dan kualitas, serta memastikan kelancaran operasional model. Komisi Inspeksi Pusat ditugaskan untuk mengarahkan penguatan inspeksi dan pengawasan terhadap implementasi isi di atas.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, hingga akhir Juli, sekitar 85.400 kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil di seluruh negeri telah berhenti bekerja. Sebanyak 41.000 di antaranya menerima tunjangan pensiun atau berhenti bekerja karena perampingan aparatur. Diperkirakan pada tahun 2030, total anggaran yang dibutuhkan untuk program pensiun dini dan PHK mencapai VND128.480 miliar. Dari jumlah tersebut, VND22.139 miliar akan dialokasikan untuk 18.449 kader dan pegawai negeri sipil tingkat provinsi yang berhenti bekerja lebih awal, setara dengan sekitar VND1,2 miliar/orang; VND99.700 miliar akan dialokasikan untuk orang-orang yang berhenti bekerja di tingkat kecamatan; VND6.600 miliar akan dialokasikan untuk asuransi sosial guna memastikan pensiun tidak dipotong.
Sebaliknya, perampingan penggajian dan reorganisasi aparatur akan membantu menghemat anggaran secara signifikan. Pada periode 2026-2030, diperkirakan akan terjadi pengurangan belanja sebesar VND 27.600 miliar dari perampingan pejabat tingkat provinsi dan pegawai negeri sipil; VND 128.700 miliar dari pengurangan pejabat tingkat kecamatan; VND 34.000 miliar dari pejabat tingkat kecamatan non-profesional. Total penghematan anggaran sekitar VND 190.500 miliar untuk belanja rutin gaji dan administrasi.
Agar dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut secara efektif, Politbiro dan Sekretariat mengharuskan daerah untuk berinvestasi penuh dalam kondisi infrastruktur digital untuk tingkat komune seperti tanda tangan digital, perangkat lunak manajemen, personel digitalisasi data, memastikan operasi Pusat Layanan Administrasi Publik tingkat Komune yang efektif sesuai dengan model baru.
Selain itu, instansi terkait juga harus mengembangkan sistem kriteria untuk mengevaluasi kader, dengan mengutamakan kriteria kuantitatif dan praktis, sebagai dasar penyaringan, pengangkatan, dan penggunaan kader sesuai dengan persyaratan baru. Komite Penyelenggara Pusat akan memimpin sintesis laporan berkala bulanan mengenai kemajuan implementasi, dan mengirimkannya kepada Politbiro dan Sekretariat sebelum tanggal 25 setiap bulannya.
Sumber: https://baohatinh.vn/cong-chuc-nghi-viec-do-sap-xep-bo-may-duoc-giai-quyet-che-do-truoc-318-post293211.html
Komentar (0)