Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Dan di dalam toples beras…

Terbuat dari tanah liat dan dipanggang pada suhu tinggi, toples ini lebih kecil daripada toples penyimpanan air, yang biasanya digunakan untuk menyimpan beras dan memfermentasi saus ikan. Toples beras bukan hanya barang penting, tetapi juga merupakan feng shui dalam keluarga, meskipun hanya digantung di dapur.

Báo Sài Gòn Giải phóngBáo Sài Gòn Giải phóng02/08/2025

Terbuat dari tanah liat dan dipanggang pada suhu tinggi, toples ini lebih kecil daripada toples penyimpanan air, biasanya digunakan untuk menyimpan beras dan memfermentasi kecap ikan. Meskipun hanya digantung di dapur, toples beras bukan hanya barang penting, tetapi juga merupakan feng shui keluarga. Hidangan berupa sayuran rebus dan kecap ikan rebus sudah siap, tetapi jika toples masih berisi nasi untuk dimasak, perut akan terasa nyaman. Konsep turun-temurun yang telah diwariskan turun-temurun adalah saat menyendok nasi untuk dimasak, toples tidak boleh menyentuh dasar toples agar tidak menimbulkan suara, dan terlebih lagi, toples tidak boleh dikerok; kurang lebih, harus ada setengah toples beras tersisa di rumah, barulah urusan bisnis dapat diselesaikan.

CN4 nspn.jpg
Apel custard di dalam toples nasi akan matang secara merata dan lebih harum. Foto: DO TINH

Beras di lumbung masih takut tikus dan serangga datang mencarinya, tetapi beras di dalam toples tidak menjadi masalah. Tampilannya yang kasar, strukturnya kokoh, dan tutupnya cukup berat, sehingga tikus pun tak akan menemukannya. Anjing dan kucing takut dengan perabotan di dalam rumah, sehingga orang tua sering kali punya trik "gantung anjingnya, tutupi kucingnya", sedangkan untuk beras di dalam toples, cukup tutupi tutupnya dan simpan di sudut.

Guci nasi bukan hanya urusan ibu atau saudara perempuan, tetapi juga anak-anak di rumah, baik yang sudah cukup umur untuk memasak maupun yang belum, juga harus mengawasi guci nasi, karena "tabungan" yang sering disimpan ibu di dalamnya. Setiap kali pergi ke pemakaman, orang-orang hanya membawa beberapa kue, jeruk keprok, atau jeruk, dan ibu sering memasukkannya ke dalam guci nasi untuk diberikan kepada anak-anak sepulang sekolah. Namun, dalam keluarga beranggotakan lima atau tujuh orang, jika mereka tidak memasukkannya ke dalam guci, kue-kue itu akan langsung habis setelah dilihat sekilas. Guci nasi bagaikan "gudang rahasia", ibu atau nenek yang pulang dari pemakaman sering berbisik kepada anak-anak, "Aku meninggalkan kue di guci nasi, ayo makan nanti."

Tinggal di ladang, sayur dan buah di sekitar rumah juga menjadi camilan anak-anak. Ayah sering memetik beberapa buah srikaya tua untuk dimasukkan ke dalam toples nasi, setelah beberapa hari warnanya akan keemasan dan harum. Atau beberapa mangga dan srikaya yang kita petik saat baru matang, dimasukkan ke dalam toples nasi selama tiga hari dan mereka akan matang secara merata. Ketika kita membuka tutupnya, kita akan mencium aroma manisnya, membuat kita menginginkannya. Rasa kecil dari rumah itu mengikuti kita saat kita tumbuh dewasa, dan ketika kita pulang, kita sering menunggu untuk mendengar kata-kata "Ibu masih di dalam toples nasi, lho". Atau kita tidak sengaja memetik mangga yang masih mentah, buru-buru membawanya pulang dan memasukkannya ke dalam toples nasi, menunggu untuk mendengar aroma manisnya, agar tidak menyesali usaha Ayah yang telah merawatnya setiap hari sementara anak-anak dengan tidak sabar memetik buah yang masih mentah.

Laju kehidupan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan taraf hidup masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Guci beras yang kasar dan berat kini telah digantikan oleh pilihan praktis baru yang kini disebut wadah beras pintar, dirancang dengan tutup untuk mengambil dan mengukur beras sesuai keinginan si juru masak... Dan tak ada kekurangan pilihan buah-buahan manis nan lezat yang langsung dipotong dan dimakan, alih-alih harus menunggu di dalam guci beras setiap hari. Namun, meskipun menjalani masa kecil yang sederhana, dalam segudang lika-liku, apa pun bentuknya, wujud guci beras selalu mengandung cinta kasih keluarga, cara hidup yang tahu bagaimana menghargai dan melestarikan, yang telah diajarkan oleh generasi kakek-nenek dan orang tua kepada anak-anak di rumah.

Sumber: https://www.sggp.org.vn/con-trong-khap-gao-post806646.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Lapangan Ba ​​Dinh menyala sebelum dimulainya acara A80
Sebelum parade, parade A80: 'Pawai' membentang dari masa lalu hingga masa kini
Suasana Seru Jelang 'G Hour': Puluhan Ribu Orang Antusias Saksikan Parade 2 September
Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk