Dalam dua pertandingan kandang Grup B Piala AFF 2024 (Kejuaraan ASEAN), tim Indonesia menggunakan Stadion Manahan di Surakarta, yang hanya berkapasitas 20.000 penonton, alih-alih Stadion Nasional Gelora Bung Karno yang berkapasitas lebih dari 77.000 kursi. Alasannya, stadion ini sering digunakan untuk acara hiburan dan membutuhkan waktu untuk perawatan permukaan rumput.
Stadion Nasional Gelora Bung Karno adalah stadion kandang tim nasional Indonesia, tetapi tidak dapat digunakan dalam Piala AFF.
"Kami masih menunggu, ada beberapa pilihan stadion jika tim mencapai semifinal atau final Piala AFF 2024. Tapi dengan Stadion Gelora Bung Karno, itu mustahil. Itu sudah pasti. Kami hanya bisa tetap menggunakan Stadion Manahan, atau Stadion Pakansari (di Bogor), atau Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya," kata Bapak Arya Sinulingga dalam wawancara dengan Antara pada 11 Desember.
Fakta bahwa tim Indonesia tidak akan menggunakan stadion utama Gelora Bung Karno untuk berlaga di Piala AFF 2024 agak mirip dengan fakta bahwa tim Vietnam tidak dapat menggunakan Stadion Nasional My Dinh untuk bertanding seperti sebelumnya karena berbagai alasan.
Tim Vietnam saat ini menggunakan Stadion Viet Tri di Phu Tho untuk memainkan dua pertandingan kandang di babak penyisihan grup Piala AFF 2024. Dalam pertandingan kandang terakhir, tim asuhan pelatih Kim Sang-sik bermain di Stadion Thien Truong di Nam Dinh melawan tim India dalam pertandingan persahabatan internasional (imbang 1-1) pada pertengahan Oktober. Sebelumnya, tim Vietnam bermain di Stadion My Dinh dalam pertandingan persahabatan pada awal September.
Stadion Gelora Bung Karno baru-baru ini menyelenggarakan banyak acara hiburan. Baru-baru ini, mereka juga mengadakan acara di sini. Pada Hari Natal, akan ada acara lain dan mereka tidak ingin mengganggu jadwal yang telah dijadwalkan. Oleh karena itu, tim Indonesia jelas tidak mungkin bermain di stadion nasional jika mereka mencapai semifinal atau final Piala AFF 2024. Setelah acara-acara tersebut, stadion ini membutuhkan waktu untuk perawatan dan pelapisan ulang lapangannya," tegas Bapak Arya Sinulingga.
Tim Indonesia baru akan kembali bermain di Stadion Gelora Bung Karno dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025 melawan Bahrain, setelah menjalani laga tandang melawan Australia, menurut CNN Indonesia .
Mengevaluasi kekuatan lawan Vietnam di Piala AFF 2024
PSSI punya investasi besar
Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, badan sepak bola nasional baru saja menerima paket dukungan dari anggaran pemerintah dengan total hingga Rp227 miliar (sekitar Rp362 miliar). Dana ini akan dicairkan mulai Januari 2025 secara bertahap. Dengan demikian, dana tersebut akan membantu PSSI terus menjalankan program-program baru untuk meningkatkan performa tim nasional, termasuk kebijakan naturalisasi pemain asing yang lebih gencar.
Timnas Indonesia akan terus menggalakkan kebijakan naturalisasi pemain berkat investasi yang besar.
"Paket dukungan ini meningkat dari Rp150 miliar per tahun sebelumnya, menjadi Rp227 miliar untuk tahun 2025. Sejujurnya, ini sangat menggembirakan dan berkat prestasi impresif Timnas Indonesia di tahun 2024, serta timnas muda dan timnas putri (yang baru saja menjuarai Piala AFF 2024)," ujar Bapak Erick Thohir.
Bapak Erick Thohir juga mengatakan: "Untuk melaksanakan seluruh proses peningkatan tim, serta sepak bola Indonesia, PSSI membutuhkan modal sekitar 500 hingga 600 miliar Rupiah (hampir 1 triliun VND). Dukungan dari anggaran pemerintah, sebagian membantu kami melanjutkan proyek ini, di samping pendapatan dari mitra sponsor. Saat ini, PSSI telah menerima pendapatan dari 25 mitra dengan sekitar 400 miliar Rupiah (sekitar 638 miliar VND). Oleh karena itu, PSSI memiliki anggaran yang cukup untuk melanjutkan proyek-proyeknya yang sedang berjalan, meningkatkan kinerja tim secara berkelanjutan dan jangka panjang."
Pers Indonesia juga melaporkan bahwa PSSI akan bergabung dalam persaingan tuan rumah Piala Asia 2031. Saat ini, baru Indonesia yang telah mengajukan permohonan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dengan permohonan yang ditandatangani oleh Bapak Erick Thohir dan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, baru saja dikirimkan ke kantor pusat badan sepak bola Asia tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/san-bung-karno-cung-giong-my-dinh-co-su-kien-giai-tri-nen-doi-indonesia-danh-phai-185241211112121672.htm
Komentar (0)