Apa istimewanya baki Tet Jepang yang harganya 50 juta VND?
Báo Dân trí•23/01/2025
(Dan Tri) - Tidak hanya menunjukkan kecanggihan dan ketelitian dalam persiapan, makanan tradisional Osechi Ryori juga mengungkapkan harapan masyarakat Jepang untuk tahun baru yang beruntung, bahagia, dan sejahtera.
Sementara negara-negara Barat memilih hari pertama tahun baru untuk beristirahat, orang Jepang memanfaatkan waktu ini untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi kuil, dan menikmati hidangan terkenal Osechi Ryori. Untuk menonjolkan keistimewaan dan kekhidmatan hidangan tradisional Osechi Ryori, penduduk negeri sakura ini juga dengan cerdik merancang kotak pernis yang disebut Jubako (kotak bertingkat) untuk memajang setiap hidangan dengan indah, sesuai dengan suasana Tahun Baru yang istimewa.
Apa makanan tradisional Osechi Ryori?
Osechi Ryori adalah nama hidangan tradisional yang dinikmati setiap tanggal 1 Januari di Jepang. Hidangan ini biasanya disiapkan sebelum Shogatsu (Hari Tahun Baru di Jepang) dan disajikan dalam kotak-kotak mewah berlapis pernis dengan makna doa untuk kebaikan, umur panjang, dan keberuntungan. Tradisi Osechi berawal dari periode Heian (794-1185), ketika orang-orang mempersembahkan hidangan kepada para dewa pada Sechinichi - hari-hari penting dalam pergantian musim. Hari terpenting dalam setahun adalah Hari Tahun Baru, ketika hidangan-hidangan istimewa dipersembahkan kepada para dewa dan dinikmati oleh para bangsawan pada masa itu. Makanan Osechi Ryori selalu ditata dengan cermat, mengikuti aturan mereka sendiri. Selama berabad-abad, tradisi ini menyebar ke seluruh negeri. Pada zaman Edo (1603-1868), Osechi telah menjadi tradisi populer. Konsep menghindari pekerjaan di hari-hari pertama tahun baru juga memengaruhi cara penyajian hidangan tradisional ini. Setiap hidangan dalam hidangan tradisional Osechi Ryori seringkali diolah dengan cermat agar dapat disimpan dalam waktu lama (sekitar 3 hari). Hal ini menjadi pilihan ideal, membantu wanita Jepang menikmati liburan mereka tanpa perlu khawatir dengan masakan yang rumit. Awalnya, Osechi hanya terdiri dari sayuran yang direbus dengan kecap dan cuka. Seiring waktu, hidangan yang lebih beragam ditambahkan dan memiliki makna khusus berdasarkan nama, bentuk, atau karakteristiknya. Saat ini, beberapa keluarga masih menyiapkan Osechi sendiri, tetapi banyak orang memilih untuk memesannya di toko serba ada atau minimarket. Kotak makan siang tradisional yang cantik ini seringkali cukup mahal, berkisar antara 20-50 juta VND. Beberapa hidangan khas yang muncul dalam hidangan tradisional Osechi Ryori: Dalam bahasa Jepang, Kuromame berarti kacang hitam. Ini adalah lauk populer yang wajib ada dalam hidangan Tahun Baru tradisional Jepang. Kacang hitam melambangkan kesehatan yang baik. Masyarakat negeri sakura percaya bahwa siapa pun yang menikmati hidangan ini akan memiliki cukup energi dan daya tahan untuk bekerja keras sepanjang tahun. Tidak hanya baik untuk kesehatan, Kuromame juga memiliki makna khusus.Datemaki adalah omelet gulung yang terbuat dari campuran telur kocok, udang tumbuk, atau hanpen (kue ikan khas Jepang). Menariknya, omelet ini digulung menjadi bentuk gulungan, yang melambangkan pembelajaran dan pengetahuan. Telur gulung Datemaki merupakan hidangan yang wajib ada di nampan Osechi Ryori pada awal tahun baru. Telur sarden ( Kazunoko ) dengan ribuan telur kecil melambangkan banyak anak dan cucu. Dalam bahasa Jepang, "Kazu" berarti angka dan "ko" berarti anak-anak, yang mengungkapkan harapan untuk keluarga yang sejahtera dan bahagia di tahun baru. Hidangan telur ikan haring Kazunoko menekankan arti reuni keluarga dan kebahagiaan.Kohaku Kamaboko adalah kue ikan kukus yang populer di Jepang. Hidangan ini terbuat dari daging ikan putih cincang dan dibentuk menjadi dua warna: merah dan putih. Nama Kohaku berarti merah dan putih. Kedua warna ini mewakili Jepang, yang mudah terlihat pada bendera nasional negara sakura tersebut. Yang lebih menarik, Kohaku Uta Gassen —sebuah acara musik terkenal yang disiarkan pada Malam Tahun Baru di Jepang—juga memiliki nama ini. Kohaku Kamaboko mewakili warna Jepang. Dalam budaya Jepang, udang memiliki makna khusus karena ditulis sebagai "raksasa laut". Gambaran punggung udang yang melengkung dan kumisnya yang panjang melambangkan penampilan orang tua. Oleh karena itu, udang dalam hidangan Osechi Ryori juga melambangkan umur panjang. Hidangan ini menyampaikan harapan untuk umur panjang dan kesehatan yang baik. Osechi tentu tidak bisa melewatkan hidangan yang terbuat dari makanan laut.
Rahasia di dalam kotak pernis "keberuntungan" Jepang
Osechi Ryori tidak hanya istimewa karena rasanya, tetapi juga memukau dengan penyajiannya yang istimewa dalam kotak pernis yang disebut Jubako (kotak bertingkat). Ini adalah kotak tradisional yang digunakan dalam perayaan di Jepang. Jubako dirancang dengan banyak lapisan (biasanya 3 atau 5 lapisan), yang membawa makna simbolis dan khidmat. Lapisan pertama disebut Iwaizakana dan Kuchidori. Ini adalah lapisan makanan pembuka yang terdiri dari hidangan yang cocok dengan sake, dijiwai dengan semangat festival. Hidangan populer termasuk Kuromame (kacang hitam), Kazunoko (telur ikan herring yang direndam dalam kecap), Kouhaku-kamaboko (kue ikan merah dan putih), Kuri-kinton (permen kastanye dan ubi jalar) dan Tazukuri (ikan teri yang dilapisi saus manis dan asin). Lapisan kedua berisi Yakimono (hidangan panggang) yang merupakan bagian utama dari pesta Tahun Baru. Hidangan umum termasuk ikan kakap panggang, udang panggang, daging sapi panggang atau bebek panggang. Lantai ketiga dikhususkan untuk Sunomono (makanan yang dibumbui cuka). Hidangan populer antara lain Kouhaku-namasu (acar lobak dan wortel), Surenkon (acar akar teratai), atau acar dan sayuran yang diasinkan. Lantai keempat dikhususkan untuk Nimono (semur). Ini adalah kombinasi sayuran yang direbus dalam kecap, mirin, sake, atau terkadang hidangan bergaya Eropa. Lantai kelima biasanya kosong dan disebut Hikaeno-ju. Hikaeno-ju melambangkan harapan untuk pertumbuhan dan kemakmuran di masa depan. Pernis merupakan salah satu kerajinan tradisional Jepang. Penataan hidangan dalam kotak Jubako untuk menyiapkan Osechi Ryori juga mengikuti beberapa prinsip tradisional yang sarat makna budaya Jepang. Pertama, jumlah hidangan yang diletakkan di tingkat pertama harus 3, 5, 7, atau 9. Angka ganjil ini dianggap keberuntungan, sementara angka genap yang habis dibagi dua berarti "selamat tinggal" atau "kegagalan", yang kurang tepat untuk perayaan. Selain itu, orang Jepang juga memiliki konsep penataan yang disebut Ukou-Sahaku (merah di kanan, putih di kiri) untuk perayaan penting. Hidangan berwarna cerah seperti udang atau daging merah diletakkan di sebelah kanan. Sementara hidangan yang lebih ringan dan sederhana seperti Kamaboko (kue ikan merah dan putih) akan diletakkan di sebelah kanan dengan warna merah dan di sebelah kiri dengan warna putih. Saat mengisi kotak Jubako, hidangan yang berat atau berbentuk padat sebaiknya diletakkan terlebih dahulu. Hal ini akan membuat proses pengemasan lebih mudah dan lebih indah.
Komentar (0)