Lyon memenangkan tujuh gelar Ligue 1 berturut-turut dari tahun 2002 hingga 2008.
Beban utang dan "hukuman mati" dari DNCG
Keputusan untuk menurunkan jabatan dibuat setelah pertemuan antara DNCG dan pemilik Lyon, pengusaha Amerika John Textor dan CEO Mickael Gerlinger.
Pada November 2023, DNCG menjatuhkan denda sementara kepada Lyon karena utangnya mencapai 175 juta euro, menunjukkan bahwa klub tersebut tidak memiliki rencana keuangan yang jelas untuk memperbaikinya. Lyon juga dilarang melakukan transfer pada bursa transfer musim dingin 2024.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada malam tanggal 25 Juni, Lyon menyebut keputusan tersebut "tidak dapat dipahami" dan mengumumkan bahwa mereka akan segera mengajukan banding:
"Mengingat sumber daya keuangan klub yang terbukti dan kinerjanya di Eropa selama dua musim berturut-turut, kami tidak dapat memahami mengapa keputusan administratif dapat mendegradasi klub sebesar itu."
Lyon berharap penjualan John Textor atas 43% sahamnya di Crystal Palace senilai $254 juta kepada pemilik New York Jets Woody Johnson akan membantu meningkatkan arus kas.
Textor mengonfirmasi bahwa situasi likuiditas Lyon telah membaik berkat kesepakatan ini dan investasi ekuitas dari pemegang saham.
Namun, DNCG masih belum yakin. Sebelumnya, Eagle Football Group, yang dimiliki oleh Textor, mengumumkan utang lebih dari 574 juta dolar AS pada Oktober tahun lalu.
Upaya untuk mentransfer uang dari klub Brasil Botafogo, yang juga dimiliki oleh Textor, ke Lyon untuk menutupi kerugian ditolak oleh DNCG.
Kekhawatiran menyebar ke Crystal Palace dan posisi Liga Europa
Insiden ini juga berdampak pada Crystal Palace, tim Inggris yang baru saja lolos ke Liga Europa setelah memenangkan Piala FA.
Menurut peraturan UEFA, dua klub yang dimiliki oleh individu atau organisasi yang sama tidak dapat berpartisipasi dalam turnamen Eropa yang sama.
Dengan Lyon finis di posisi keenam di Ligue 1 dan juga lolos ke Liga Europa, Crystal Palace bisa dilucuti posisinya jika UEFA memutuskan mereka telah melanggar aturan kepemilikan multi-klub.
Namun, degradasi Lyon berarti hasil tim Prancis tersebut untuk musim 2024-25 akan dibatalkan, yang dapat membuka peluang bagi Crystal Palace untuk mempertahankan posisi mereka. Tim Inggris tersebut masih menunggu keputusan resmi UEFA.
Namun, Palace juga khawatir jika Lyon mengajukan banding ke tingkat yang lebih tinggi, proses peninjauan bisa diperpanjang, sehingga memengaruhi persiapan untuk musim Eropa pertama dalam sejarah klub.
Pemilik Lyon John Textor gagal meyakinkan otoritas Prancis untuk menghindari degradasi ke Ligue 2.
Dari puncak ke jurang
Lyon pernah menjadi simbol dominasi sepak bola Prancis, memenangkan tujuh gelar Ligue 1 berturut-turut antara tahun 2002 dan 2008. Tim ini mencapai semifinal Liga Champions pada tahun 2020 dan hanya sekali gagal berlaga di kasta tertinggi Prancis sejak tahun 1989.
Pada musim 2024-2025, Lyon tersingkir di perempat final Liga Europa setelah kalah dari Manchester United dan hanya finis di peringkat keenam Ligue 1. Hasil ini membuat mereka gagal lolos ke Liga Champions dan kehilangan pendapatan puluhan juta euro dari UEFA.
Bahkan setelah menjual Maxence Caqueret ke Como dan Rayan Cherki ke Manchester City, dan berpisah dengan dua pemain bergaji tinggi, Alexandre Lacazette dan Anthony Lopes, untuk mengurangi biaya, Lyon masih belum dapat sepenuhnya menyelesaikan masalah keuangan.
Lyon: Ikon yang memudar atau korban model kepemilikan multi-klub?
Kisah Lyon menyoroti risiko yang melekat dalam model kepemilikan multi-klub yang dianut banyak grup sepak bola internasional. Mengendalikan beberapa klub seperti Botafogo, Lyon, dan Crystal Palace tidak hanya menciptakan tekanan finansial tetapi juga bertentangan dengan peraturan ketat UEFA tentang independensi klub yang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa.
Masa depan Lyon akan diputuskan dalam beberapa minggu mendatang seiring berjalannya proses banding. Namun, jika keputusan tersebut tidak dibatalkan, ini akan menjadi salah satu kejutan terbesar yang melanda sepak bola Prancis dalam satu dekade. Seorang ikon yang pernah berjaya bisa saja terjerumus ke dalam krisis di luar lapangan yang tak pernah terbayangkan akan terjadi pada Lyon.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/clb-tung-7-lan-lien-tiep-vo-dich-ligue-1-bi-giang-xuong-ligue-2-vi-khung-hoang-tai-chinh-145763.html
Komentar (0)