Transformasi digital dan penerapan AI: Kunci untuk membantu agensi pers mengembangkan sumber pendapatan, meningkatkan kualitas konten, dan melayani kebutuhan pembaca dengan lebih baik
Diversifikasi sumber pendapatan bagi banyak agensi pers menghadapi banyak tantangan, terutama dalam meningkatkan pendapatan dari pembaca. Kesulitan dalam menerapkan biaya pembaca terletak pada kesadaran setiap pembaca untuk hanya "membayar" untuk membaca koran daring. Pengembangan data pembaca di agensi pers masih sangat terbatas, sehingga pemanfaatan data untuk memahami pembaca dan melayani kebutuhan pembaca belum populer saat ini. Tanpa memahami pembaca, produk yang dihasilkan agensi pers tidak dapat menemukan "titik sentuh" dengan pembaca, sehingga terdapat kesenjangan antara konten dan kebutuhan pembaca.
Transformasi digital, penerapan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) di kantor berita tentu akan membuat perubahan besar dalam menarik dan menyerap informasi dari pembaca. AI dapat diterapkan dalam produksi berita dan artikel untuk menciptakan konten yang lebih berkualitas dan efektif. Misalnya, jika Anda ingin membuat topik dan deskripsi yang menarik, menggunakan AI akan membantu menganalisis data dari artikel, berita, dan konten untuk membuat judul dan deskripsi yang lebih menarik, sehingga menarik lebih banyak pembaca. AI juga dapat digunakan untuk menganalisis tren dan data dari berbagai sumber seperti jejaring sosial, situs berita, dan forum untuk memberikan informasi terperinci tentang topik yang menarik, berita yang luar biasa, atau minat pembaca. Mengoptimalkan konten berita saat menerapkan AI juga akan membantu meningkatkan kinerja SEO, membuat konten artikel lebih mudah dicari, lebih banyak dibaca, dan akses yang lebih cepat ke pembaca melalui mesin pencari. Salah satu fungsi yang paling menonjol saat menggunakan AI adalah kemampuan untuk secara otomatis membuat konten berita dan artikel melalui data dan informasi yang tersedia, sehingga meningkatkan kecepatan produksi konten.
Tentu saja, setiap teknologi modern memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang penting bukanlah kita "takut", "ragu-ragu", dan "waspada" bahwa kecerdasan buatan dapat menggantikan kita. AI hanya memproses data yang diberikan manusia, dan tidak bisa menjadi yang pertama menyediakan konten informasi. Pekerjaan ini milik jurnalis. Kapasitas jurnalis dan pemahaman mereka tentang teknologi harus dibekali secara menyeluruh agar mereka tidak terombang-ambing oleh teknologi, agar mereka dapat menguasai teknologi, agar teknologi dapat kembali melayani mereka, tanpa didominasi atau bergantung.
Selain memahami cara menerapkan teknologi, bagi agensi pers, menentukan model bisnis agensi pers yang sesuai dengan lingkungan transformasi digital dan ruang digital agar tidak tertinggal dan tidak mengikuti tren perkembangan zaman juga merupakan faktor penting. Redaksi yang menerapkan transformasi digital secara komprehensif mengubah operasionalnya untuk meningkatkan kualitas konten dan mengurangi biaya operasional, produksi, dan distribusi, sehingga membentuk model bisnis yang baru dan efektif. Jika kita dapat melakukannya dengan baik, baik dalam hal kesadaran, transformasi model, maupun penerapan teknologi dalam metode produksi dan transmisi konten, maka pendapatan agensi pers niscaya akan segera membaik, sehingga dunia maya benar-benar menjadi medan pertempuran utama jurnalisme di era ini.
Transformasi digital dan penerapan kecerdasan buatan akan menciptakan peluang besar bagi agensi pers untuk mengoptimalkan produksi konten, meningkatkan kualitas, dan menarik pembaca. Namun, untuk mencapai hal ini, agensi pers perlu terus berinovasi dalam pemikiran mereka, mengubah model bisnis mereka, dan membekali staf mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menguasai teknologi. Dengan demikian, pers tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era digital.
[iklan_2]
Sumber: https://mic.gov.vn/chuyen-doi-so-ung-dung-tri-tue-nhan-tao-se-giup-co-quan-bao-chi-tao-ra-nguon-thu-197241224210857028.htm
Komentar (0)