1. Beberapa kata tentang Kuil Bulguksa - Tujuan wisata budaya terkemuka di Korea
Pemandangan panorama Kuil Bulguksa dengan arsitektur kuno dan suasana yang tenang. (Foto: Koleksi)
Kuil Bulguksa (불국사) terletak di Gunung Tohamsan, Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Dibangun pada tahun 774 pada masa Dinasti Silla, Kuil Bulguksa merupakan simbol Buddhisme Korea dan salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi di Korea . Pada tahun 1995, Kuil Bulguksa dan Gua Seokguram diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia .
2. Sejarah terbentuknya dan makna budaya
Prasasti batu yang mencatat sejarah pembangunan Kuil Bulguksa. (Foto: Koleksi)
Kuil Bulguksa dibangun oleh Kim Daeseong, seorang pejabat tinggi pada masa Dinasti Silla, untuk menghormati orang tuanya dan mendoakan perdamaian bangsa. Nama "Bulguksa" berarti "Kuil Tanah Buddha", yang mencerminkan keinginan untuk menghubungkan dunia sekuler dan tanah Buddha. Kuil ini dibangun menyerupai tanah Buddha, dengan struktur arsitektur yang tersusun secara harmonis, melambangkan kosmologi Buddha.
3. Arsitektur unik Kuil Bulguksa di Gyeongju
Kuil Bulguksa terletak di tengah keindahan alam Gunung Tohamsan, dengan hutan hijau yang rimbun dan udara segar. Halaman kuil dihiasi dengan taman meditasi, kolam, dan jembatan batu, menciptakan ruang damai yang cocok untuk meditasi dan ketenangan.
3.1. Aula Utama Daeungjeon
Aula utama Daeungjeon dengan patung Buddha Shakyamuni. (Foto: Koleksi)
Daeungjeon adalah aula utama Kuil Bulguksa, tempat Buddha Sakyamuni disemayamkan. Bangunan ini merupakan bangunan Buddha khas Korea, dengan atap genteng melengkung dan pilar-pilar batu yang kokoh. Di dalamnya terdapat patung perunggu Buddha Sakyamuni yang dibuat dengan sangat indah.
3.2. Dua menara batu simbolis Dabotap dan Seokgatap
Menara Dabotap dan Seokgatap di depan aula utama. (Foto: Koleksi)
Menuju aula utama terdapat dua menara batu terkenal: Dabotap dan Seokgatap. Dabotap dibangun pada tahun 774, tingginya 10,29 meter, dan memiliki desain yang rumit dan canggih, melambangkan kebijaksanaan Buddha. Seokgatap, yang dibangun pada saat yang sama, memiliki desain yang sederhana namun kokoh, melambangkan keteguhan dan kebenaran.
3.3. Museoljeon wordless electrical
Aula Museoljeon dengan desain sederhana namun khidmat. (Foto: Koleksi)
Museoljeon adalah salah satu bangunan khusus di Kuil Bulguksa, dengan nama "Aula Tanpa Kata". Nama ini mencerminkan filosofi Buddha bahwa ajaran yang mendalam tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Aula ini dibangun untuk menyimpan kitab suci penting dan menyelenggarakan upacara-upacara Buddha.
4. Panduan untuk mengunjungi Kuil Bulguksa – Destinasi wisata paling terkenal di Gyeongju
Bus nomor 10 dan 11 menuju Kuil Bulguksa. (Foto: Dikumpulkan)
4.1. Jam buka dan biaya masuk
- Jam buka: 07:00 – 18:00 (dapat berubah tergantung musim).
- Tiket masuk:
- Dewasa (19 tahun ke atas): 4.000 KRW
- Remaja (usia 13–18 tahun): 3.000 KRW
- Anak-anak (7–12 tahun): 2.000 KRW
- Anak-anak di bawah 7 tahun: Gratis
4.2. Cara menuju Kuil Bulguksa di Korea
Dari pusat kota Gyeongju, pengunjung dapat naik bus nomor 10 atau 11 ke Kuil Bulguksa. Waktu tempuh sekitar 30–40 menit. Alternatifnya, Anda dapat naik taksi atau mobil pribadi ke kuil.
5. Templestay – Rasakan meditasi di Kuil Bulguksa
Templestay adalah aktivitas yang wajib dilakukan jika Anda ingin menyelami budaya Korea secara mendalam dan menyeluruh – terutama di destinasi wisata nasional di Gyeongju seperti Kuil Bulguksa. (Foto: Dikumpulkan)
Kuil Bulguksa di Korea menyelenggarakan program Templestay bertajuk "Keharuman Seribu Tahun", yang memungkinkan pengunjung merasakan kehidupan biksu Zen selama sehari. Kegiatan istimewa ini menarik banyak wisatawan internasional yang gemar merasakan budaya Korea , terutama selama tur Gyeongju yang berfokus pada spiritualitas dan ketenangan.
Dalam program ini, Anda akan berpartisipasi dalam:
- Meditasi pagi hari di ruang damai gunung Tohamsan
- Menghadiri upacara Buddha bersama para biksu di aula utama Daeungjeon
- Membuat rosario 108 manik – melambangkan melepaskan 108 penderitaan duniawi
- Kunjungi kuil di malam hari – saat Bulguksa tenang dan berkilauan di bawah lampu kuning
- Bermeditasi dan berdialog di ruang meditasi, temukan kedamaian batin
Program Templestay ini bukan sekadar wisata pengalaman, tetapi perjalanan batin, membantu Anda memperoleh pemahaman lebih dalam tentang filosofi Buddha Korea dan merasakan semangat toleransi dan kebijaksanaan Buddhisme Silla.
6. Kapan musim terbaik untuk mengunjungi Kuil Bulguksa?
Kuil Bulguksa di Korea indah sepanjang tahun, tetapi tergantung pada preferensi Anda, Anda dapat memilih waktu yang tepat. (Foto: Dikumpulkan)
- Musim Semi (April–Mei): Bunga sakura bermekaran indah di sekitar kuil. Udara sejuk dan segar, ideal bagi pengunjung yang gemar berfoto atau mengagumi bunga.
- Musim panas (Juni–Agustus): Hijau dan sejuk, tetapi bisa juga panas dan lembap. Untungnya, pada musim panas inilah banyak festival tradisional berlangsung di Gyeongju.
- Musim Gugur (September–November): Dedaunan merah dan kuning menyelimuti halaman kuil – musim terindah sepanjang tahun. Pemandangannya begitu indah, udaranya sejuk.
- Musim Dingin (Desember–Februari): Salju putih menutupi kuil, menciptakan ruang misterius dan damai.
Kuil Bulguksa di Korea tidak hanya merupakan karya arsitektur yang mengesankan, tetapi juga salah satu tujuan wisata budaya Korea dengan nilai spiritual, seni, dan sejarah terdalam.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Korea pada tahun 2025 , jangan hanya berhenti di Seoul atau Busan – habiskan satu atau dua hari di Gyeongju untuk menyentuh jiwa negara ini, dimulai dengan Kuil Bulguksa , lalu jelajahi objek wisata kuno Gyeongju lainnya. Sebuah perjalanan budaya, spiritual, dan alam yang seimbang menanti Anda!
Sumber : https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/chua-bulguksa-han-quoc-kiet-tac-phat-giao-o-gyeongju-v17283.aspx
Komentar (0)